ULANDA.ID – Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan tegas terhadap spekulasi perombakan atau reshuffle kabinet yang belakangan mencuat. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8), Prabowo menyindir pihak-pihak yang disebut tidak berjuang namun ingin mendapatkan posisi menteri.
Menurut salah satu menteri yang hadir, Prabowo menegaskan bahwa pihak yang gencar membicarakan reshuffle biasanya adalah mereka yang berambisi masuk kabinet.
“Enak saja tidak berkeringat tapi mau masuk,” ujar Prabowo, seperti ditirukan menteri tersebut.
Pernyataan itu disambut tawa para peserta sidang. Meski begitu, pernyataan tersebut memunculkan tanda tanya: siapa yang dimaksud “pihak tak berkeringat” itu?
Golkar: Jangan Desak Presiden
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji menilai sindiran Prabowo menunjukkan sikap rasional dalam menyikapi ambisi politik. Ia menegaskan bahwa kewenangan reshuffle sepenuhnya ada di tangan Presiden.
“Jangan dipaksa-paksa. Yang paling bekerja keras yang layak mendapat posisi,” katanya, Kamis (7/8).
Menurut Sarmuji, pernyataan Prabowo bukan larangan mutlak bagi pihak yang belum terlibat dalam perjuangan, melainkan penegasan agar tidak mengatur atau mendesak Presiden.
PAN: Prabowo Pasti Bijak
Wakil Ketua Umum PAN Saleh Partaonan Daulay meyakini Prabowo akan menyikapi isu ini dengan kebijaksanaan. Ia menilai Prabowo terbuka terhadap masukan, termasuk terkait evaluasi kabinet, asalkan disertai alasan dan bukti yang jelas.
“Kalau ada usulan reshuffle, sampaikan langsung kepada Presiden dengan bukti kuat. Beliau pasti menghargai,” ujarnya.
Saleh juga menegaskan bahwa PAN tidak pernah mendorong reshuffle dan sepenuhnya mendukung agenda pembangunan yang dijalankan Presiden.
PKB: Presiden Tahu Momen yang Tepat
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menekankan bahwa reshuffle merupakan hak istimewa Presiden. PKB, kata dia, yakin Prabowo tahu siapa yang tepat untuk memperkuat kabinet.
“Kami mendukung semua kebijakan Presiden untuk mempercepat pembangunan. Beliau pasti tahu waktunya,” ujarnya.
PKS: Utamakan yang Berjuang
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan bahwa mereka yang telah berkorban dan berjuang memenangkan Prabowo sebaiknya menjadi prioritas dalam perombakan kabinet. Meski begitu, ia mengakui keputusan tetap berada di tangan Presiden.
“Hak prerogatif ada pada Presiden. Kami hanya berharap yang bekerja keras mendapat prioritas,” kata Mardani.