Hukum

Skandal Akta Kematian Palsu Pohuwato: PNS Terlibat, Polisi Buru Otak Penutupan Puskesmas Lemito

×

Skandal Akta Kematian Palsu Pohuwato: PNS Terlibat, Polisi Buru Otak Penutupan Puskesmas Lemito

Sebarkan artikel ini
Markas Kepolisian Pohuato-Foto:Ist/Ulanda.id
Markas Kepolisian Pohuato-Foto:Ist/Ulanda.id

ULANDA.ID – Kepolisian Resor (Polres) Pohuwato terus mendalami kasus dugaan pemalsuan akta kematian yang menyeret seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial JYO. Penyelidikan yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) AKP Adrean Pratama itu, dipastikan tidak berhenti pada satu orang saja.

“Surat kematian yang kami temukan sudah teridentifikasi, dan ini bagian dari rangkaian perkara yang sedang kami tangani. Saat ini keterangan baru dimintai dari terlapor, sedangkan pihak lain belum diperiksa. Tidak menutup kemungkinan jumlah pelaku akan bertambah,” ujar AKP Adrean, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga :  LS-Vinus Kritik KPU dan Bawaslu Terkait Gugatan Pilkada 2024

Menurut dia, ada indikasi kuat keterlibatan pihak lain yang membantu proses pembuatan dokumen palsu tersebut. “Kami yakin ada yang turut memfasilitasi penerbitan akta kematian palsu ini, dan itu akan kami telusuri lebih lanjut,” tegasnya.

Penyidik mengungkapkan bahwa JYO, yang menjadi tersangka utama, saat ini sedang menjalani perawatan medis akibat komplikasi penyakit. “Tersangka sempat dilaporkan dalam kondisi lemas. Setelah pemeriksaan medis, diketahui mengidap komplikasi dan kini masih dirawat,” kata Adrean.

Baca Juga :  Kasus Penipuan Anggota Brimob di Gorontalo Mandek Dua Bulan, Aktivis Desak Penegakan Hukum Cepat

Kasus ini menarik perhatian publik karena akta kematian palsu tersebut diduga digunakan untuk menutup sementara Puskesmas Lemito di Kabupaten Pohuwato. “Nama dalam akta kematian itu berkaitan dengan alasan penutupan Puskesmas, sehingga menimbulkan kegaduhan,” jelas Adrean.

Pihaknya memastikan, siapa pun yang terbukti terlibat akan diproses sesuai hukum. Sementara itu, penyelidikan terkait pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penutupan Puskesmas masih berlangsung.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan mengalihkan pelayanan dari Puskesmas Lemito ke RS Bumi Panua. Namun, karena jaraknya cukup jauh, layanan di Puskesmas dibuka kembali untuk memudahkan masyarakat. “Kami tidak ingin warga kesulitan mengakses layanan kesehatan. Karena itu, Puskesmas kembali beroperasi,” ungkapnya.

Baca Juga :  DPR Setujui penghapusan tuntutan pidana Tom Lembong atas Permintaan Presiden Prabowo

AKP Adrean menegaskan bahwa penyelidikan akan menyasar seluruh pihak yang terlibat, termasuk saksi-saksi yang mengetahui proses pembuatan dokumen palsu tersebut. “Penyelidikan tidak berhenti pada pelaku utama. Semua yang terlibat akan kami periksa,” pungkasnya.

Example floating