ULANDA.ID – Hitler Simanungkalit, Pimpinan Redaksi media online M-Galeri.com sekaligus mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Pohuwato (UNIPO), mengaku menerima perlakuan intimidatif dari pihak kampus. Dugaan intimidasi muncul setelah ia gencar memberitakan tunggakan gaji dosen dan persoalan internal universitas lainnya.
Alih-alih memperoleh layanan akademik secara normal, Hitler mengungkapkan uang kuliah awal Rp500 ribu dikembalikan pihak kampus, yang menurutnya terkait langsung dengan aktivitas jurnalistiknya.
“Sesuai penjelasan dekan hukum, pembina yayasan merasa tidak nyaman dengan pemberitaan saya. Intervensi dilakukan agar saya berhenti menyoroti masalah gaji dosen. Bahkan, mereka mengaitkan tindakan ini dengan status saya sebagai mahasiswa. Uang registrasi pun dikembalikan, padahal NIM saya sudah diterbitkan,” kata Hitler melalui pesan WhatsApp kepada wartawan Hibata.id, Rabu (27/8/2025).
Selain pengembalian dana, pihak kampus disebut menanyakan identitas narasumber yang digunakan Hitler dalam pemberitaan. Ia juga ditanya mengenai keikutsertaannya dalam kegiatan ospek.
“Mereka menyarankan mahasiswa sebaiknya tidak membuat berita. Bahkan teman-teman yang menulis juga diminta menahan diri,” ujarnya.
Hitler menegaskan bahwa semua laporan yang dibuatnya sepenuhnya merupakan tugas jurnalistik, tanpa maksud merugikan institusi. “Saya hanya menjalankan profesi saya sebagai jurnalis,” tegasnya.
Kasus ini mendapat perhatian karena berpotensi mengancam kebebasan pers, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pers. Tindakan intimidasi terhadap jurnalis berisiko menghambat hak publik untuk memperoleh informasi yang transparan dan akurat, terutama terkait isu akademik dan keuangan universitas.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya menghubungi Plt Rektor UNIPO untuk klarifikasi resmi terkait dugaan intimidasi, namun belum mendapatkan tanggapan.
Kasus ini menjadi sorotan masyarakat luas. Praktik intimidasi di lingkungan kampus berpotensi menciptakan preseden negatif bagi kebebasan pers. Para mahasiswa dan jurnalis menekankan perlunya perlindungan hukum bagi awak media, agar informasi publik tetap terbuka dan akuntabel.
Dugaan intimidasi terhadap Hitler Simanungkalit menyoroti pentingnya perlindungan jurnalis mahasiswa dan hak publik untuk mengetahui masalah internal perguruan tinggi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi institusi pendidikan untuk menghormati kebebasan pers di kampus dan menjamin transparansi keuangan serta hak akademik mahasiswa.