ULANDA.ID – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo meluapkan kekecewaan mendalam terhadap aparat kepolisian usai Ketua DPD IMM Gorontalo, Muhammad Arif Hidayatullah Bina, ditangkap dalam aksi unjuk rasa di Kota Gorontalo, Senin (1/9/2025).
Penangkapan tersebut memicu gelombang protes keras dari kader IMM yang menilai tindakan polisi bersifat sewenang-wenang dan mencederai hak konstitusional mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.
Kabid Hikmah DPD IMM Gorontalo, Syahril Razak, menegaskan pihaknya tidak dapat menerima sikap aparat yang memperlakukan ketua mereka layaknya pelaku kriminal.
“Ketua kami tidak melakukan tindakan anarkis, ia hanya menyampaikan aspirasi bersama mahasiswa dan masyarakat. Namun polisi justru bertindak represif dan berlebihan,” tegas Syahril.
Ia menuding Kapolda Gorontalo gagal mengendalikan aparat di lapangan sehingga insiden ini mencoreng profesionalitas institusi kepolisian.
“Kapolda harus bertanggung jawab. Penangkapan ini bukti lemahnya kepemimpinan dalam menjaga marwah institusi,” ujarnya.
Syahril menyampaikan ultimatum, jika Ketua IMM tidak segera dibebaskan, ribuan kader akan bergerak menuju Mapolda Gorontalo.
“Ini bukan gertakan. Kami telah instruksikan seluruh cabang dan komisariat bersiap turun ke jalan. IMM siap melawan sampai titik darah terakhir demi kehormatan organisasi,” katanya.
IMM menilai insiden tersebut sebagai penghinaan terhadap organisasi dan bentuk penyalahgunaan wewenang aparat. Mereka berjanji akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar bila tuntutan pembebasan tidak dipenuhi malam ini.
