Berita

Pemerhati Sosial Budaya dan Hukum Kritik Keras Tulisan Kevin Soal Walima “Festival Sampah”

×

Pemerhati Sosial Budaya dan Hukum Kritik Keras Tulisan Kevin Soal Walima “Festival Sampah”

Sebarkan artikel ini
Foto : Humas Kota Gorontalo/Ulanda.id
Foto : Humas Kota Gorontalo/Ulanda.id

ULANDA.ID – Pemerhati sosial budaya dan Hukum, Ican Nento, S.H., C.L.A., menyampaikan kritik keras terhadap tulisan Kevin Sairullah yang menuding tradisi Walima sebagai “festival sampah ironis.”

Menurut Ican, pandangan Kevin tersebut tidak hanya menyesatkan, tetapi juga mengaburkan makna Walima sebagai ibadah syukur masyarakat Gorontalo.

“Kevin ini sebenarnya datang ke Walima untuk berdoa atau sekadar menghitung plastik bekas? Jangan-jangan ia lebih menikmati bau sampah daripada aroma ilabulo yang baru keluar dari tungku,” sindir Ican dengan nada tegas, Jumat.

Baca Juga :  Rachmat Gobel Bantu Perbaikan Jembatan Gantung di Gorontalo dengan Dana Pribadi

Ican menegaskan, Walima merupakan wujud rasa syukur yang diwariskan secara turun-temurun dan tidak bisa dipersempit menjadi isu sampah semata. Ia menilai generalisasi Kevin sangat keliru, karena hanya mengambil satu fenomena sampah lalu menuding seluruh rangkaian Walima rusak maknanya.

Baca Juga :  Kasus Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis Capai Ribuan Siswa

“Kalau ada satu orang makan sampai lima piring, apakah lantas Walima kita sebut pesta kerakusan massal? Itu logika menyesatkan,” ujarnya.

Ia juga menantang cara berpikir Kevin yang dianggap terlalu berlebihan dalam memandang isu lingkungan. “Kalau logika itu dipakai, pesta pernikahan, ulang tahun anak-anak, bahkan acara syukuran apa saja sebaiknya dilarang, karena semua pasti menghasilkan sampah,” kata Ican.

Baca Juga :  Fenomena Bendera One Piece di Samping Merah Putih, Simbol Kritik Sosial Generasi Muda?

Lebih lanjut, Ican mempertanyakan motivasi Kevin menulis opini tersebut. Ia menilai tulisan itu lebih cenderung provokatif ketimbang edukatif.

Example floating