ULANDA.ID I Gorontalo, 10 April 2025 – Anggota Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Gubernur Gorontalo, Ghalib Lahidjun, mendorong Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Gorontalo agar lebih maksimal dalam memanfaatkan anggaran untuk pendidikan politik serta penguatan wawasan kebangsaan di daerah. Hal itu ia sampaikan dalam rapat Pansus LKPJ yang digelar di ruang rapat Dulohupa, Rabu (9/4).
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, anggaran yang ada seharusnya dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk membangun kesadaran politik di kalangan generasi muda serta memperkuat ketahanan ideologi bangsa. “Anggaran Kesbangpol agar dimaksimalkan, baik untuk pendidikan politik maupun penguatan wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Ghalib menilai, meski Kesbangpol telah melakukan sejumlah upaya, namun capaian yang dihasilkan masih belum memadai. Ia menekankan perlunya dukungan anggaran hibah kepada organisasi kepemudaan sebagai strategi pembinaan politik generasi muda. “Saya berharap keterlibatan organisasi kepemudaan lebih didorong. Pendidikan politik itu sangat penting untuk menjaga proses demokrasi kita agar tidak rusak,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menyasar masyarakat akar rumput dalam program penguatan wawasan kebangsaan. Menurutnya, masyarakat desa merupakan kelompok yang paling rentan terpapar paham radikalisme dan terorisme, sehingga perhatian lebih perlu diberikan kepada mereka.
“Pelaku bom bunuh diri kebanyakan berasal dari desa yang minim wawasan kebangsaan. Ini yang perlu menjadi fokus Badan Kesbangpol ke depan,” tambahnya. Ghalib menyebut bahwa penyebaran paham radikal dan intoleransi kini tidak lagi hanya menyasar kota besar, tetapi juga telah merambah ke wilayah-wilayah terpencil.
Ia pun memperingatkan bahwa Provinsi Gorontalo tergolong rentan terhadap infiltrasi kelompok radikal. Karena itu, ia berharap program penguatan ideologi Pancasila dan nasionalisme tidak hanya menyentuh kalangan elite atau institusi pemerintahan, tetapi menyasar langsung masyarakat lapisan bawah agar ketahanan ideologis bangsa benar-benar terbentuk secara menyeluruh.
Sebagai tindak lanjut, Ghalib Lahidjun mendorong agar Kesbangpol bekerja sama lebih intensif dengan lembaga pendidikan, tokoh agama, dan aparat desa dalam menyusun program-program yang tepat sasaran. Ia menilai pendekatan kultural dan edukatif yang bersifat partisipatif akan jauh lebih efektif dalam menangkal pengaruh paham radikal dan membangun semangat kebangsaan sejak dini.
Selain itu, Ghalib juga mengajak seluruh elemen pemerintahan daerah untuk lebih serius menanggapi isu-isu kebangsaan sebagai bagian integral dari pembangunan daerah. “Stabilitas politik dan ideologi itu pondasi dari pembangunan. Tanpa itu, program sehebat apa pun tidak akan berjalan maksimal,” tandasnya.(Sh/81).