ULANDA.ID — Jumlah korban meninggal akibat ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025) malam, tercatat 53 orang meninggal dunia, termasuk lima potongan tubuh (body part) yang ditemukan tim SAR di lokasi kejadian.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 27 jenazah dalam satu hari penuh. Seluruh jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur.
“Total terdapat 27 jenazah dengan tiga di antaranya merupakan body part korban yang berhasil dievakuasi di sektor A1 hingga A4,” kata Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, Minggu malam.
Menurutnya, proses evakuasi masih berlangsung selama 24 jam penuh. Petugas kini memfokuskan pembersihan puing reruntuhan di sisi utara bangunan yang tidak lagi terhubung dengan struktur utama.
Lima Potongan Tubuh Ditemukan
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah lima potongan tubuh yang ditemukan saling berhubungan atau tidak.
“Kita tidak tahu apakah potongan tubuh yang ditemukan hari ini berhubungan dengan yang kemarin. Namun semuanya tetap dianggap satu korban sampai hasil identifikasi keluar,” ujar Nanang.
Ia menambahkan, rincian jenis potongan tubuh tidak dapat disampaikan ke publik karena menunggu hasil pemeriksaan Tim DVI Polda Jatim.
“Kami tidak bisa menjelaskan bagian tubuh yang mana, nanti Tim DVI yang akan menyampaikan hasil resmi,” katanya.
Evakuasi Ditargetkan Rampung Hari Ini
Proses evakuasi dan pembersihan puing reruntuhan gedung Ponpes Al Khoziny telah mencapai 80 persen. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan operasi pencarian korban rampung pada Senin (6/10/2025).
Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB Kolonel Inf Hery Setiono menyebut, hingga hari ketujuh pencarian, pembersihan reruntuhan di sektor utara dan tengah sudah mendekati tuntas.
“Di sektor utara dan tengah sudah mencapai sekitar 80 persen. Tinggal penyisiran di sisi selatan,” kata Hery di Posko Kedaruratan Sidoarjo, Minggu malam.
Namun, tim di lapangan masih menghadapi tantangan berat di sektor selatan karena tumpukan material menimpa bangunan lama yang kini dalam kondisi miring. Penanganan dilakukan dengan teknik penopangan khusus agar tidak terjadi keruntuhan susulan.
157 Korban Ditemukan, 10 Masih Hilang
Hingga Minggu malam, total 157 korban telah ditemukan, terdiri atas 104 orang selamat dan 53 meninggal dunia, termasuk lima body part yang belum teridentifikasi.
Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang, dan jumlah itu bisa bertambah jika hasil identifikasi menunjukkan potongan tubuh berasal dari korban berbeda.
Gedung tiga lantai yang ambruk pada Senin (29/9/2025) sore itu diketahui masih dalam tahap pembangunan. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di musala asrama putra.