ULANDA.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) secara resmi menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya Muhammad Jeksen mahasiswa Jurusan Sejarah angkatan 2024.
Kematian ini terjadi setelah Jeksen mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Butaiyo Nusa UNG tingkat fakultas yang diselenggarakan tanpa izin resmi dari pihak universitas.
Terkait hal tersebut, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT dalam konferensi pers, menegaskan komitmennya untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menjatuhkan sanksi administratif serta akademik yang tegas kepada pihak-pihak yang terlibat, sembari menyatakan tidak akan menghalangi proses hukum pidana yang mungkin ditempuh oleh keluarga korban.
Pernyataan resmi ini disampaikan setelah UNG usai fokus mendampingi proses evakuasi dan pemulangan jenazah Almarhum Muhammad Jeksen ke pihak keluarga di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, sembari mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam untuk korban dan kelurga.
Secara pribadi, saya sangat kehilangan karena bagaimanapun juga Almarhum adalah salah satu anak kami dari mahasiswa UNG, ujarnya.
Eduart Wolok menjelaskan bahwa pihak universitas sebenarnya telah melarang aktivitas kemahasiswaan di luar kampus yang bersifat perkaderan.
Setelah kami telusuri lebih lanjut, kegiatan Ormawa tingkat fakultas ini tidak memiliki izin dari pihak fakultas. Artinya, ini sudah terjadi pelanggaran, tegasnya.
Insiden ini menjadi perhatian serius mengingat Almarhum masuk rumah sakit pada malam 21 September, setelah kegiatan berakhir siang harinya.
Saat ini kata Eduart Wolok, jenazah Almarhum dalam perjalanan dan diperkirakan tiba di Muna pada malam ini atau menjelang subuh.
Almarhum Muhammad Jeksen diketahui mengikuti kegiatan Ormawa Mapala Fakultas dari tanggal 18 hingga 21 September.
