ULANDA.ID – Ekonom Ferry Latuhihin melontarkan kritik terhadap pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Purbaya Yudhi Sadewa yang optimistis penempatan dana Rp200 triliun di enam bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen.
Ferry menilai keyakinan tersebut tidak realistis. Menurut hitungannya, tambahan dana itu tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau lewat ICOR (Incremental Capital Output Ratio) yang 6,7, dana Rp200 triliun hanya menambah pertumbuhan sekitar 0,06 persen, sementara lewat credit growth sekitar 0,11 persen,” kata Ferry di Jakarta, Kamis (25/9).
Ia menilai sikap Menkeu Purbaya terlalu percaya diri. Ferry bahkan menyebut, sekalipun ekonom dunia peraih Nobel Paul Robin Krugman yang menjabat sebagai menteri, kondisi ekonomi Indonesia tetap sulit dibenahi.
“Bahkan Paul Krugman pun jika menjadi Menkeu tidak akan mampu membenahi persoalan ekonomi kita yang kompleks. Apalagi jika tidak memahami akar masalah ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Ferry menekankan bahwa persoalan utama ekonomi nasional tidak terletak pada kucuran dana semata, melainkan pada kondisi politik yang masih sarat praktik rent-seeking dan sistem patron-klien.
“Masalah utama justru ada pada politik yang penuh dengan kepentingan rent-seekers. Semua berlomba mencari keuntungan sendiri,” pungkasnya.