ULANDA.ID – Meski peringatan Hari Pramuka baru berlalu, Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu tetap ramai dikunjungi wisatawan. Pulau ini tidak hanya menjadi pusat administrasi pemerintahan, tetapi juga menyimpan sejarah unik dan berbagai daya tarik wisata yang terus menarik perhatian.
Pulau seluas sekitar 9 hektare ini dulunya dikenal sebagai Pulau Elang, karena banyaknya elang bondol yang hidup di kawasan tersebut hingga dekade 1980-an. Burung itu bahkan dijadikan lambang daerah. Namun, perkembangan pemukiman membuat populasi elang bondol semakin berkurang.
Nama “Pramuka” mulai populer sejak 1950-an hingga 1970-an ketika kelompok Pramuka Jakarta rutin menggelar perkemahan di pulau ini, jauh sebelum berdirinya bumi perkemahan Cibubur. Sejak saat itu, masyarakat luas mengenalnya sebagai Pulau Pramuka.
Sekitar 1.004 jiwa mendiami pulau ini, mayoritas berasal dari suku Betawi, Banten, Bugis, dan Madura. Jika dahulu mereka bergantung pada hasil laut, kini banyak penduduk beralih menjadi pelaku usaha pariwisata, seperti pengelola penginapan, rumah makan, hingga pemandu wisata.
Pulau Pramuka menjadi salah satu ikon wisata bahari Jakarta dengan kegiatan konservasi penyu sisik dan hiu. Wisatawan dapat melihat penyu menetas, melepasliarkan tukik ke laut, hingga berenang bersama hiu di bawah pengawasan petugas. Meski demikian, pengunjung tetap diingatkan menjaga keselamatan diri, terutama menghindari luka terbuka saat beraktivitas di laut.
Selain itu, pulau ini menawarkan pengalaman island hopping ke Pulau Semak Daun, Pulau Air, dan Pulau Karya yang memiliki pantai pasir putih serta spot snorkeling berkelas. Wisatawan juga bisa menikmati fasilitas berkemah dan rekreasi keluarga.
Pulau Pramuka juga dikenal dengan hutan mangrove yang berfungsi melindungi garis pantai dari abrasi serta menjadi habitat biota laut. Kawasan ini kerap dimanfaatkan untuk penelitian ilmiah sekaligus mendukung pengembangan ekowisata berkelanjutan.
Keberadaan Pulau Pramuka sebagai pusat administrasi, destinasi wisata, sekaligus kawasan konservasi menjadikannya salah satu pulau paling strategis di Kepulauan Seribu. Dengan potensi alam dan sejarah yang dimiliki, pulau ini terus berkembang sebagai destinasi unggulan Jakarta pada 2025.