ULANDA.ID – Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bukan hanya soal teknis permainan, tetapi juga berbagai kendala non-teknis yang dinilai berpotensi menghambat langkah skuad Garuda untuk lolos ke ajang bergengsi tersebut.
Dua laga Timnas Indonesia di babak ini akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Riyadh, menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober 2025.
Mantan pelatih Persik Kediri, Djoko Malis Mustafa, menilai kondisi non-teknis justru lebih berat dibandingkan aspek teknis permainan.
“Saya pribadi dan mungkin publik Indonesia juga meragukan Patrick Kluivert bisa membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 lewat putaran ini. Secara teknis tim oke, tetapi sisi non-teknis banyak yang tidak menguntungkan kita,” ujar Djoko dihubungi, Selasa (23/9).
Faktor Tuan Rumah Jadi Ujian Berat
Djoko menyoroti keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah sebagai faktor terbesar yang harus diwaspadai Timnas Indonesia.
“Keputusan AFC menunjuk Qatar dan Arab Saudi jadi tuan rumah sudah tidak fair. Berat kalau kita main bukan di tempat netral. Semua elemen tim harus siap lahir batin menghadapi kondisi ini,” katanya.
Selain itu, ia menilai pembatasan jumlah suporter Garuda di stadion juga menjadi kerugian besar.
“Arab Saudi tahu suporter adalah kekuatan Timnas Indonesia. Karena itu, kuota dibatasi. Ini jelas merugikan,” tambah Djoko.
Kompleksitas Tekanan Non-Teknis
Menurutnya, masalah non-teknis yang dihadapi Timnas Indonesia sangat kompleks, mulai dari faktor psikologis, tekanan wasit, hingga atmosfer pertandingan di kandang lawan.
“Kalau soal teknis, saya yakin kita bisa meladeni Arab Saudi dan Irak. Tapi sisi non-teknis perlu solusi. Psikolog dan analis tim harus bekerja keras membantu pemain menghadapi tekanan psikis dari lawan, wasit, dan penonton tuan rumah,” jelasnya.
Harapan Lolos Tetap Terbuka
Meski peluang dinilai tipis, Djoko masih menyimpan optimisme Timnas Indonesia bisa mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia 2026.
“Harapannya tipis, tapi jika ada faktor keberuntungan, insyaallah kita bisa lolos,” ujarnya.
Program Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia kini menjadi sorotan publik. Dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa dinilai penting agar Tim Garuda bisa melewati fase krusial ini.