ULANDA.ID — Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (4/8/2025), menyoroti menjamurnya kendaraan operasional milik perusahaan ekspedisi nasional, khususnya Shopee Express, yang menggunakan pelat nomor luar daerah.
Dalam aksinya, massa menuntut agar pemerintah daerah melalui DPRD segera mengambil langkah tegas terhadap kendaraan komersial berpelat luar yang dinilai tidak memberikan kontribusi bagi daerah, terutama dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami melihat banyak kendaraan Shopee Express beroperasi bebas dengan pelat luar Gorontalo. Ini merugikan karena pajaknya tidak masuk ke daerah,” tegas Koordinator Lapangan, Verdiansyah, dalam orasinya.
Menyikapi tuntutan tersebut, Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo langsung menerima perwakilan massa aksi dalam forum audiensi terbuka. Anggota Komisi I, Wahyudin Moridu, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi tersebut melalui forum resmi.
“Kami telah agendakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perhubungan, Dinas PTSP, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mengkaji persoalan ini secara komprehensif,” kata Wahyudin kepada awak media.
Wahyudin menegaskan pentingnya kendaraan operasional perusahaan ekspedisi yang beraktivitas rutin di Gorontalo untuk segera dimutasi menjadi berpelat lokal.
“Komisi I akan mendorong perusahaan yang bersangkutan agar memutasi seluruh armadanya ke pelat Gorontalo. Ini penting agar daerah mendapat manfaat melalui peningkatan PAD,” tegasnya.
Setelah menyampaikan aspirasi dan diterima dalam audiensi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Namun, mereka menyatakan komitmen untuk terus mengawal tindak lanjut pemerintah daerah terhadap isu tersebut.
“Kami tidak akan berhenti sampai ada langkah nyata. Ini bukan sekadar demo, ini soal keadilan fiskal untuk daerah,” tutup Verdiansyah.