ULANDA.ID I Kota Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo (Pemkot) melaksanakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) pada Senin, 10 Maret 2025, bertempat di Banthayo Lo Yiladia. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya Pemkot untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah-langkah strategis terkait penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kota Gorontalo.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, dalam keterangannya menjelaskan bahwa Rakorev kali ini difokuskan pada persoalan-persoalan yang tengah dihadapi masyarakat, seperti saluran air, penanganan sampah, serta honorarium guru ngaji dan imam.
“Secara prinsip yang dibahas dalam Rakorev kali ini ialah persoalan saluran air, penanganan sampah, dan juga termasuk masalah honor guru ngaji serta imam. Itu yang menjadi masalah kan, tetapi saya minta juga mesti dia harus mengajar. Kalau cuma untuk honor tapi tidak ada santri, nah itu yang menjadi persoalan lagi,” ujar Adhan.
Terkait dengan honorarium guru ngaji, Wali Kota menegaskan bahwa hal tersebut telah dikoordinasikan dengan pihak kelurahan. Ia meminta para lurah untuk melakukan pendataan secara akurat terhadap guru ngaji yang masih aktif mengajar di taman-taman pengajian.
“Makanya saya bilang ke lurah, bahwa harus identifikasi dulu, ada mengajar atau tidak. Jangan cuma minta honor, tapi tidak mengajar. Jadi saya minta kepada para lurah untuk mendata berapa banyak guru ngaji yang masih aktif mengajar di taman pengajian,” tegasnya.
Di sisi lain, Adhan juga menyoroti pentingnya kebersihan lingkungan sebagai bagian dari kebutuhan pokok masyarakat. Menurutnya, Pemerintah Kota akan mengambil langkah konkret dalam pengelolaan sampah, termasuk kemungkinan bekerja sama dengan pihak ketiga.
“Kebersihan saluran menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Gorontalo. Insyaa Allah untuk sampah sendiri kita akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengelolaannya. Kalau pun tidak jadi, maka kita lanjutkan apa yang sudah kita lakukan dengan memaksimalkan tambahan 9 armada, satu armada per kecamatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan dalam pengelolaan sampah secara mandiri.
“Saya juga meminta agar setiap masyarakat mempunyai wadah untuk membakar sampahnya, khususnya sampah kering. Dan untuk sampah sendiri agar kiranya dipilah dan dipisahkan antara sampah kering dan sampah basah,” pungkasnya.
Rakorev ini diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif dalam menyerap aspirasi masyarakat serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun Kota Gorontalo yang bersih, tertata, dan sejahtera./rA81.
**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.