ULANDA.ID – Peringatan Hari Tani Nasional 2025 dimanfaatkan kader PDI Perjuangan untuk menyerap langsung aspirasi petani di daerah. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Gorontalo, Espin Tulie, yang juga Ketua Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, bersama anggota fraksi DPRD Kabupaten Gorontalo, berkunjung ke lahan pertanian jagung dan tomat di Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat, Rabu (24/9).
Dalam kunjungan tersebut, Espin menegaskan bahwa partai hadir di tengah petani untuk mendengar keluh kesah mereka. “Hari ini kami turun langsung ke petani di Desa Pone, mulai dari petani jagung, petani tomat, hingga yang menerapkan sistem tumpangsari bersama kelapa,” ujarnya.
Sejumlah keluhan disampaikan petani, antara lain sulitnya memperoleh bantuan bibit jagung yang sudah tiga tahun tidak didistribusikan, serta kendala mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Petani sering diarahkan ke kredit komersial, padahal pemerintah sudah menjanjikan dana KUR melalui bank Himbara. Namun hingga kini manfaatnya belum benar-benar dirasakan petani kecil,” kata Espin.
Petani juga mengeluhkan hasil panen jagung yang tidak sesuai harapan akibat serangan hama dari sawah pascapanen padi. Mereka berharap pemerintah menyediakan bibit unggul dengan masa tanam kurang dari empat bulan, sehingga panen bisa dilakukan hingga tiga kali dalam setahun.
Espin menambahkan, instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri jelas menekankan agar kader partai hadir langsung mendengarkan kebutuhan petani. “Infrastruktur irigasi teknis sebenarnya sudah memungkinkan panen tiga kali setahun. Aspirasi ini akan kami bawa untuk menjadi bahan evaluasi bagi pemangku kebijakan, khususnya terkait penyaluran bibit dan akses KUR,” tegasnya.
Kegiatan Hari Tani Nasional kali ini mengangkat tema “Indonesia yang Berdaulat di Bidang Pangan” dan “Bumi Lestari, Petani Berdikari” yang diikuti kader PDIP di seluruh Indonesia.
