ULANDA.ID I Bone Bolango, 15 April 2025 – Sebuah musibah tragis menimpa sepuluh mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Para mahasiswa yang berasal dari Jurusan Teknik Geologi tersebut terseret arus deras saat menyeberangi sungai di wilayah pegunungan desa pada Selasa sore, sekitar pukul 16.00 WITA.
Informasi awal diperoleh dari salah satu unggahan di media sosial Facebook, melalui akun Qiuq Respon Polda Gorontalo, yang menyebutkan bahwa dari sepuluh mahasiswa yang terseret arus, enam orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara itu, empat mahasiswa lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Menurut keterangan, kejadian bermula saat para mahasiswa tengah melakukan pemetaan di wilayah pegunungan sebagai bagian dari program KKN mereka. Dalam perjalanan, mereka menyeberangi sebuah sungai. Namun nahas, arus sungai tiba-tiba meluap, menyeret kesepuluh mahasiswa.
Upaya pencarian langsung dilakukan pada pukul 16.20 WITA oleh masyarakat setempat dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya yang juga tengah menjalani KKN di desa tersebut. Proses pencarian terus berlangsung hingga malam hari dan akan dilanjutkan dengan melibatkan tim SAR serta aparat terkait.
Pelaksanaan SAR
• Pd Tgl 15 April 2025 Jam 18:35 WITA, Petugas komunikasi melaksanakan koordinasi dengan dosen pembimbing dan Camat Bulawa.
• Tim Rescue KPP Gorontao bergerak menuju Lokasi Kejadian menggunakan Truck Personil dan Recue Car Tipe I
Unsur SAR Terlibat
1. 1 Tim Rescue KPP Gorontalo
2. BPBD Bone Bolango
3. IEA Gorontalo
4. Babinsa Dunggilata.
5. Masyarakat dan Rekan Mahasiswa KKN
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum mengumumkan secara resmi identitas para korban, baik yang selamat maupun yang masih hilang. Proses identifikasi masih berlangsung sambil menunggu konfirmasi dari pihak keluarga dan kampus.
Pihak Universitas Negeri Gorontalo (UNG) juga belum memberikan pernyataan resmi terkait musibah ini. Namun, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak kampus telah mengirim tim ke lokasi kejadian untuk mendampingi mahasiswa, berkoordinasi dengan aparat terkait, serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat beraktivitas di wilayah rawan bencana. Masyarakat dan semua pihak diimbau untuk tetap waspada dan mendukung proses pencarian korban yang masih hilang.(**).