ULANDA.ID — Tim Reses Daerah Pemilihan (Dapil) VI DPRD Provinsi Gorontalo meninjau langsung progres pembangunan saluran irigasi dan kondisi tanggul jebol di Desa Omayuwa, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan reses masa persidangan ketiga tahun 2024–2025.
Proyek irigasi yang ditinjau merupakan program Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Proyek senilai Rp35,5 miliar ini dikerjakan oleh PT Citra Putra Laterang dan mencakup pembangunan bangunan bagi sadap B.M.5 dan B.M.7, saluran sekunder Malango dan Imbodu, pemasangan pintu sorong baja, serta penimbunan tanah.
“Pekerjaan ini hampir selesai. Kami berharap irigasi ini segera dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian masyarakat,” ujar La Ode Haimudin, Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, saat meninjau lokasi proyek.
Tanggul Sungai Randangan Jebol, Potensi Banjir Ancam Ribuan Hektar Lahan
Selain proyek irigasi, tim reses juga menyoroti kondisi tanggul Sungai Randangan yang jebol akibat abrasi. Tanggul yang rusak ini dinilai sangat rawan dan berpotensi mengancam ribuan hektar lahan pertanian, permukiman warga, bahkan Bandara Panua yang berdekatan.
“Jika tanggul tidak segera diperbaiki, banjir besar bisa terjadi. Ini sangat membahayakan. Kami minta perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah,” tegas La Ode.
Dorongan Mitigasi dan Kolaborasi Antarlembaga
Ketua Tim Reses, Limonu Hippy, menambahkan bahwa perlu ada koordinasi yang intensif antara DPRD Provinsi Gorontalo dan Balai Wilayah Sungai untuk menyusun langkah-langkah mitigasi jangka panjang terhadap risiko bencana banjir.
“Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar penanganan masalah abrasi dan tanggul ini dapat dilaksanakan secara terencana dan cepat,” ujarnya.
Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari komitmen DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi masyarakat, khususnya yang terdampak langsung oleh infrastruktur dan ancaman lingkungan.