ULANDA.ID I Kota Gorontalo – Dalam suasana khidmat dan penuh kekeluargaan, Pemerintah Kota Gorontalo menggelar doa syukuran bersama jemaah Masjid Al-Muttaqin, Senin (12/5/2025). Acara ini dirangkaikan dengan penamatan santri TPQ Al-Muttaqin angkatan ke-45 dan khatam Al-Qur’an, sekaligus sebagai momentum doa bersama atas pelantikan Adhan Dambea sebagai Wali Kota Gorontalo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Adhan Dambea beserta jajaran pejabat Pemerintah Kota. Kegiatan ini menjadi simbol awal yang sarat makna, mengingatkan pentingnya membangun pemerintahan yang berakar pada nilai spiritual dan moral.
Fokus pada Agama, Rakyat, dan Moralitas
Dalam sambutannya, Adhan menekankan bahwa arah kepemimpinannya dibangun dari nilai dasar: agama, kepentingan rakyat, dan penegakan moral. Ia mengaku memimpin Kota Gorontalo dalam kondisi sulit, namun akan memulainya dengan hal paling fundamental.
“Saya mulai dari minus. Maka harus dimulai dengan pondasi yang kuat—dan agama adalah fondasi itu,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan tidak eksklusif bagi umat Islam. Seluruh pemeluk agama, katanya, akan mendapatkan perhatian yang sama dalam bentuk program pembinaan keagamaan lintas iman.
Insentif untuk Para Tokoh Agama
Tak hanya janji retoris, Wali Kota Adhan mengumumkan rencana pemberian insentif kepada para tokoh agama dari berbagai latar—termasuk guru mengaji, imam, dan pemuka agama lainnya. Dana tersebut akan diambil dari pengalihan sebagian tambahan penghasilan pegawai (TPP).
“Ini bukan memotong hak ASN, tapi mengalihkan sebagian bentuk penghargaan agar lebih banyak orang yang terlibat dalam membina akhlak masyarakat,” jelasnya.
Kedekatan Personal dengan Masjid Al-Muttaqin
Adhan juga mengungkapkan bahwa hubungan pribadinya dengan Masjid Al-Muttaqin sudah terjalin sejak lama. Masjid tersebut, katanya, dibangun pada tahun 2008, dan sejak itu ia rutin menghadiri berbagai kegiatan keagamaannya—jauh sebelum menjabat sebagai wali kota.
“Saya hadir bukan hanya karena jabatan, tapi karena saya tahu betapa pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemerintahan Bernapas Sosial dan Religius
Dengan langkah-langkah awal ini, Adhan menegaskan arah pemerintahannya: religius, inklusif, dan berpihak pada kesejahteraan. Ia menyampaikan bahwa pembangunan fisik tak akan berarti tanpa pembinaan moral masyarakat.
“Saya wali kota untuk semua. Untuk Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Semua akan saya perhatikan,” pungkasnya.