Adveristing
Example 325x300
Peristiwa

Operasi Koops Habema TNI, 18 Anggota OPM Tewas

×

Operasi Koops Habema TNI, 18 Anggota OPM Tewas

Sebarkan artikel ini
Pasukan Koops Habema TNI memasang lampu listrik energi surya di pedalaman Papua

ULANDA.ID – Komando Operasi TNI Koops Habema melaksanakan operasi militer di sejumlah kampung di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (14/5/2025). Sebanyak 18 anggota kelompok separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dinyatakan tewas dalam operasi tersebut.

Komandan Satuan Tugas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengonfirmasi bahwa seluruh personel TNI dalam kondisi aman. Ia menyebut pasukan masih disiagakan di sejumlah titik strategis untuk mengantisipasi pergerakan kelompok sisa.

“Operasi berjalan dengan profesional dan terukur. Wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning telah berhasil diamankan dari kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker,” ujar Letkol Iwan seperti dikutip dari Antara.

Menurut Iwan, pasukan TNI awalnya hadir untuk memberikan layanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan proyek pembangunan infrastruktur menuju Hitadipa. Namun, kehadiran mereka dimanfaatkan oleh kelompok separatis untuk menyebarkan narasi ancaman dan menjadikan warga sebagai tameng manusia.

Baca Juga :  Dua Gempa Dangkal Guncang Bogor, BMKG: Dipicu Sesar Aktif

Koops Habema: Integrasi Operasi TNI-Polri di Papua

Komando Operasi Habema dibentuk oleh TNI pada awal 2024 atas instruksi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Nama “Habema” merupakan singkatan dari “Harus Berhasil Maksimal”, yang juga merujuk pada nama danau di Papua Pegunungan.

Jenderal Agus menjelaskan, Koops Habema bertujuan menyatukan pola operasi antara TNI dan Polri dalam penanganan konflik Papua. Pendekatan ini mengombinasikan kekuatan lunak (soft power) dan kekuatan keras (hard power), termasuk diplomasi militer.

“Pembentukan Koops Habema adalah bagian dari strategi smart power, untuk mengintegrasikan operasi gabungan sehingga penanganan konflik lebih efektif,” kata Jenderal Agus saat Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta (28/2/2024).

Baca Juga :  Viral! Warga Desa Molowahu Rayakan HUT Ke-3 Jembatan Ambruk

Polri Jalankan Operasi Damai Cartenz

Di sisi lain, Polri juga mengoperasikan Satgas Operasi Damai Cartenz sejak Januari 2022, yang masih berlangsung hingga kini. Operasi ini dikomandoi oleh Polda Papua dan didukung Mabes Polri serta personel TNI.

Operasi ini melibatkan 1.925 personel, terdiri atas 1.824 anggota Polri dan 101 anggota TNI. Fokus operasi berada pada pendekatan preemtif dan preventif, melalui fungsi intelijen, binmas, dan komunikasi masyarakat.

Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dari Divisi Humas Polri menjelaskan bahwa operasi ini juga melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat guna menciptakan stabilitas keamanan di Papua.

Baca Juga :  Keluarga Besar Titik Nol KM Tugu Panua Sampaikan Duka atas Korban Banjir Tuweya

KontraS Kritik Koops Habema, Desak Pendekatan Damai

Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan kritik terhadap pembentukan Koops Habema. Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya menilai keberadaan komando ini berpotensi memperburuk eskalasi konflik.

“Pembentukan Koops Habema dikhawatirkan meningkatkan ketegangan sosial serta memperbesar risiko jatuhnya korban, baik dari militer maupun warga sipil,” ujar Dimas dalam pernyataan pers di Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).

Ia menilai pola penanganan konflik berbasis militer berkontribusi terhadap terus terjadinya kekerasan di Papua. KontraS mendesak agar pemerintah mengevaluasi pendekatan keamanan dan mengedepankan jalur damai serta dialog.


**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.

Example floating