Example floating
Example floating
Nasional

Ir Sutami, Menteri PUPR Hidup Sederhana,Tolak Fasilitas Negara

×

Ir Sutami, Menteri PUPR Hidup Sederhana,Tolak Fasilitas Negara

Sebarkan artikel ini
Ir. Sutami mentri PUPR termiskin di indonesia
Ir. Sutami mentri PUPR termiskin di indonesia

ULANDA.IDDi tengah citra mewah pejabat negara, sosok Sutami menjadi teladan berbeda. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menjabat selama 14 tahun di era Presiden Soekarno dan Soeharto ini memilih hidup bersahaja, jauh dari kemewahan, demi kepentingan rakyat.

Sutami menjabat sebagai Menteri PUPR sejak 1964 hingga 1978 atau selama delapan periode kabinet. Dalam masa jabatannya, ia konsisten menolak segala bentuk fasilitas negara dan memilih hidup sederhana karena menyadari masih banyak rakyat hidup dalam kesulitan.

Biodiversitas Raja Ampat adalah warisan dunia yang harus dilindungi,” ujar Hanif dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (8/6/2025).

Baca Juga :  Istana Tegaskan Isu Pergantian Jaksa Agung Burhannudin Hoaks

Staf Ahli Sutami, Hendropranoto, dalam buku Sutami Sosok Manusia Pembangunan Indonesia (1991), menggambarkan bagaimana sikap rendah hati Sutami tercermin dalam kebiasaannya berjalan kaki saat meninjau proyek infrastruktur, terutama di desa dan wilayah pelosok.

Ia rela menempuh perjalanan berkilo-kilometer tanpa kendaraan dinas agar tak merepotkan warga setempat. Baginya, berjalan kaki bukan sekadar bentuk efisiensi, tetapi juga cara memahami langsung kondisi proyek serta kesulitan masyarakat.

Tolak Fasilitas, Pilih Hidup Sederhana

Sutami dikenal sebagai pejabat yang tak silau dengan kekuasaan. Meskipun menjabat di kementerian yang mengelola proyek besar seperti jalan tol dan jembatan, ia tidak pernah memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga :  Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Tuai Kontroversi, Tiga Organisasi Pers Menolak

Dalam pemberitaan Tempo pada 22 November 1980, Sutami digambarkan sebagai sosok intelektual yang rendah hati dan sangat merakyat. Hingga akhir masa jabatannya, ia tidak memiliki rumah pribadi dan baru membeli rumah setelah pensiun, itupun secara mencicil.

Saking sederhananya, Sutami sempat mengalami pemutusan listrik karena tidak mampu membayar tagihan. Bahkan, ketika menderita penyakit liver, ia enggan dirawat di rumah sakit karena khawatir tidak sanggup menanggung biaya pengobatan.

Dikenang sebagai Menteri Termiskin

Karena kesederhanaannya, banyak orang menjuluki Sutami sebagai “Menteri Termiskin”. Namun, ia tak mempermasalahkan julukan tersebut dan tetap menjalani hidup tanpa keluhan.

Baca Juga :  Fitur Gratis Ongkir Berlaku 3 Hari, Komdigi Evaluasi E-Commerce

Presiden Soeharto yang mendengar kondisi Sutami kemudian memerintahkannya untuk berobat tanpa perlu memikirkan biaya. Namun, penyakit liver yang diderita akibat kekurangan gizi dan kelelahan karena aktivitas fisik berat tak bisa tertahankan. Sutami wafat pada 13 November 1980.

Meski telah tiada, warisan pembangunan Sutami masih dinikmati masyarakat hingga kini. Beberapa proyek monumental yang digagas dan diawasi langsung olehnya antara lain Tol Jagorawi, Jembatan Semanggi, dan Jembatan Ampera.

**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.