ULANDA.ID — Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi program prioritas nasional bertajuk “Kemenag Berdampak” di Ruang PTSP Kanwil, Rabu (9/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan media lokal sebagai bagian dari penguatan sinergi informasi publik ke masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenag Gorontalo, Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag., memimpin langsung jalannya kegiatan. Dalam paparannya, ia menyampaikan delapan program prioritas yang dicanangkan oleh Menteri Agama RI, KH. Nasaruddin Umar, sebagai bagian dari turunan Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Delapan program prioritas ini adalah langkah konkret Kemenag untuk menghadirkan layanan keagamaan yang berdampak langsung bagi masyarakat, baik sebagai warga negara maupun umat beragama,” ujar Kaswad.
Kaswad menekankan bahwa seluruh jajaran Kemenag dari tingkat pusat hingga Kantor Urusan Agama (KUA) diharapkan memiliki integritas, komitmen, dan semangat kebersamaan dalam menyukseskan delapan program strategis tersebut.
Berikut delapan program prioritas Kemenag RI tahun 2025:
Peningkatan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan.
Program ini mendorong harmoni lintas umat, baik antarpemeluk agama, antarumat dengan pemerintah, maupun dengan lingkungan sosial.
Penguatan Tugas Dinas Lingkungan Hidup.
Kemenag bersama MUI tengah mengupayakan penerbitan fatwa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari praktik beragama.
Pelayanan Keagamaan yang Berdampak.
Fokus pada perbaikan layanan di KUA dengan 12 item pelayanan unggulan termasuk pernikahan, wakaf, hingga konseling keagamaan.
Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi.
Kemenag berkomitmen menghadirkan pendidikan Islam yang terintegrasi dengan madrasah, sekolah formal, dan pendidikan informal lainnya.
Pemberdayaan Pesantren.
Pesantren di Gorontalo diharapkan mengemban tiga fungsi strategis: sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Potensi zakat, infak, dan sedekah di Indonesia mencapai lebih dari Rp400 triliun. Kemenag mendorong optimalisasi filantropi melalui kolaborasi berbagai pihak.
Sukses Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Sukses haji diukur dari tiga indikator: keberangkatan seluruh jamaah, kelancaran ibadah sesuai syariat, dan kepulangan seluruh jamaah dalam keadaan sehat.
Digitalisasi Pelayanan Keagamaan.
Seluruh layanan berbasis digital kini dapat diakses secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel. Masyarakat kini lebih mudah berinteraksi dengan Kemenag melalui aplikasi digital, termasuk untuk konsultasi dan informasi layanan.
Peran Media dalam Menyukseskan Program Keagamaan
Kaswad menyampaikan apresiasi kepada para insan pers atas peran penting media dalam menyebarluaskan informasi yang mendidik dan membangun persepsi positif terhadap program pemerintah.
“Silaturahmi ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi momentum mempererat sinergi antara Kemenag dan media untuk bersama-sama mewujudkan layanan publik keagamaan yang profesional, inklusif, dan berdampak,” tutup Kaswad.