Adveristing
Example 325x300
Berita

Fenomena Bendera One Piece di Samping Merah Putih, Simbol Kritik Sosial Generasi Muda?

×

Fenomena Bendera One Piece di Samping Merah Putih, Simbol Kritik Sosial Generasi Muda?

Sebarkan artikel ini
Viral Bendera One Piece di Samping Merah Putih. Foto: Ist/Ulanda.id
Viral Bendera One Piece di Samping Merah Putih. Foto: Ist/Ulanda.id

Anak muda suarakan keresahan lewat budaya pop, tanpa meninggalkan rasa hormat pada simbol negara

ULANDA.ID — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan bendera bajak laut One Piece berkibar berdampingan dengan Bendera Merah Putih.

Yang menarik perhatian publik bukan hanya karena hadirnya simbol budaya pop Jepang tersebut, melainkan karena turut disertai spanduk bertuliskan: “Matinya keadilan, dan kekuasaan yang korup.” Kalimat tersebut memicu gelombang perbincangan luas di berbagai media sosial, dari TikTok hingga X (Twitter).

Reaksi warganet terbagi dua. Sebagian menilai aksi itu sebagai bentuk ekspresi kreatif generasi muda. Namun tak sedikit pula yang memandangnya sebagai kritik sosial yang terselubung, bahkan berani.

Baca Juga :  Oluhuta Utara Siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Wujud Dukungan Program Strategis Nasional Presiden Prabowo

Dalam konteks serial One Piece, bendera tengkorak dengan topi jerami—dikenal sebagai Jolly Roger—mewakili lebih dari sekadar simbol bajak laut. Di mata para penggemarnya, simbol itu mencerminkan:

Perlawanan terhadap sistem yang tidak adil

Semangat kebebasan tanpa batas

Tekad untuk mengejar mimpi, apa pun tantangannya

“Ini bukan cuma soal fandom. Simbol itu menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan, seperti Luffy melawan Pemerintah Dunia,” kata Ali (23), penggemar One Piece asal Gorontalo.

Aksi pengibaran bendera One Piece di dekat Sang Saka Merah Putih oleh sebagian generasi muda justru dimaknai sebagai bentuk nasionalisme modern.

“Anak muda sekarang tetap cinta Indonesia, tapi ingin menyuarakan keresahan mereka dengan cara yang relate. Salah satunya melalui budaya pop,” ujar Sumitro, pegiat media sosial dan pengamat tren digital.

Baca Juga :  Resmi Bebas, Hasto Kristiyanto Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Prabowo: Amnesti Jadi Spirit Menegakkan Kebenaran

Mereka menganggap simbol seperti bendera bajak laut bukan untuk melawan negara, tapi untuk menyampaikan aspirasi—terutama terhadap situasi sosial dan hukum yang dianggap tidak adil.

Secara hukum, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 mewajibkan pengibaran Bendera Merah Putih dalam momentum-momentum tertentu, terutama di bulan Agustus. Namun, mengenai penggunaan bendera non-negara, tidak ada pelarangan eksplisit, selama:

Posisi bendera lain tidak lebih tinggi dari Merah Putih

Tidak bertujuan merendahkan simbol negara

“Dalam konteks hukum positif, selama tidak ada niat menghina dan dilakukan di ruang pribadi, maka tidak melanggar hukum,” ujar M Saleh Gasin, praktisi hukum di Gorontalo.

Baca Juga :  Lutfi Haryono, Pengemis Viral di Gorontalo, Resmi Dipulangkan dengan Syarat Tegas

Fenomena ini menunjukkan bahwa bagi generasi muda, nasionalisme tidak lagi terbatas pada seremoni formal. Mereka menginginkan ruang untuk menyampaikan pandangan terhadap kondisi bangsa—dengan cara mereka sendiri.

“Ini bisa jadi momen refleksi: bahwa cinta Tanah Air kini juga hadir dalam bentuk kritik dan harapan untuk perubahan,” kata Sumitro.

Viral bendera One Piece dikibarkan berdampingan dengan Merah Putih jelang HUT RI ke-80. Simbol budaya pop ini dinilai sebagai bentuk kritik sosial dan nasionalisme generasi muda.

**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.

Example floating