ULANDA.ID – Teka-teki seputar pengunduran diri Rektor Universitas Gorontalo (UG) akhirnya terjawab. Dr. Sofyan Abdullah, yang selama ini memimpin kampus tersebut, resmi menyatakan mundur dari jabatannya dan sekaligus dari statusnya sebagai dosen Yayasan Duluwo Limo Lo Pohalaa (DLP) Gorontalo.
Kabar mengejutkan ini sebelumnya ramai dibicarakan di kalangan civitas akademika. Dalam keterangannya, Sofyan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga besar UG karena tidak dapat menuntaskan amanah hingga akhir masa jabatan.
“Saya sudah tidak bisa melanjutkan amanah ini. Ada alasan mendasar yang membuat saya memilih mundur, yakni ketidaksejalanan dengan Ketua Yayasan DLP Gorontalo,” ujar Sofyan kepada wartawan, Jumat (5/9).
Sofyan yang mengawali karier sebagai dosen Fakultas Pertanian UG pada 2001 itu menjelaskan, sejak awal kepemimpinannya ia menargetkan 10.000 mahasiswa baru sebagai bagian dari visi dan misi membesarkan kampus.
Namun, menurutnya, dukungan dari pihak yayasan, khususnya Ketua DLP Gorontalo Mohamad Rolly Paramata, tidak sejalan dengan arah kebijakan yang ia bangun.
“Banyak hal yang menjadi pertimbangan, tetapi yang paling mendasar adalah sudah tidak sevisi dengan Ketua Yayasan,” tegasnya.
Menepis isu yang beredar, Sofyan memastikan pengunduran dirinya bukan karena tawaran dari kampus lain.
“Itu tidak benar. Saya bukan hanya mundur sebagai rektor, tetapi juga mundur dari dosen di bawah Yayasan DLP Gorontalo,” katanya.
Meski memilih mundur, Sofyan tetap menitipkan pesan kepada civitas akademika Universitas Gorontalo agar tetap solid membangun kampus.
“Karier dosen saya dimulai di UG. Kampus itu tempat saya ditempa dan berproses. Terima kasih untuk semua kerja sama selama ini, semoga UG semakin maju dan berkembang,” tutupnya.