ULANDA.ID – Drama politik Ahmad Sahroni memasuki babak baru yang lebih personal. Setelah diberhentikan dari Partai NasDem dan rumahnya menjadi sasaran penjarahan, ia justru membuat pengakuan mengejutkan di media sosial. Bukan soal kehilangan harta atau jabatan, melainkan sebuah flash disk putih yang menurutnya berisi data sangat penting.
Melalui akun pribadinya yang diikuti jutaan pengguna, Sahroni menuliskan permohonan terbuka kepada pihak yang membawa barang miliknya.
“Apa ada yg nemu tas selempang Louis Vuitton warna hitam? Isinya ada flashdisk warna putih. Tasnya ambil aja, kembaliin FD nya sama saya. Isinya data penting semua. Sangat penting. DM ya, ada imbalan,” tulis Sahroni.
Unggahan tersebut langsung viral dan memicu spekulasi luas. Banyak pihak menilai permintaan itu lebih menyerupai adegan film thriller politik dibanding sekadar kehilangan barang pribadi.
Penekanan Sahroni pada kata “sangat penting” serta janji imbalan membuat publik bertanya-tanya. Isu yang beredar di media sosial menyebutkan kemungkinan isi flash disk tersebut, mulai dari:
Dokumen internal partai politik.
Bukti transaksi bisnis bernilai besar.
Data aset digital atau kripto.
Informasi pribadi yang sensitif.
Dari Jabatan Tinggi hingga Permohonan Terbuka
Situasi ini menandai perubahan drastis dalam perjalanan politik Sahroni. Dari posisi sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR dan Bendahara Umum partai besar, kini ia berada di titik harus memohon kepada orang yang menjarah rumahnya.
Ironisnya, figur yang selama ini dikenal identik dengan kemewahan, seperti tas Louis Vuitton, memperlihatkan bahwa ada hal yang jauh lebih berharga daripada simbol status: sebuah flash disk berwarna putih.
Hingga kini, isi dari flash disk tersebut masih menjadi misteri. Kasus ini menambah babak baru dalam perjalanan politik dan pribadi Ahmad Sahroni, sekaligus membuka ruang spekulasi tentang data penting yang diyakini tersimpan di dalamnya.
Apakah kehilangan flash disk ini akan menjadi awal dari drama politik baru Ahmad Sahroni? Publik masih menunggu kelanjutannya.