ULANDA.ID — Sejarah baru tercipta dalam dinamika politik Gorontalo. Idah Syahidah resmi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo periode 2025–2030 dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI, Minggu (27/7/2025). Uniknya, pemilihan dilakukan secara aklamasi, mencerminkan dukungan bulat dari seluruh kader partai.
Idah menjadi perempuan pertama yang memimpin Partai Golkar di tingkat provinsi Gorontalo. Hal ini bukan hanya penanda kekuatan baru di internal partai, tetapi juga terobosan signifikan dalam keterwakilan perempuan di ruang politik yang selama ini masih minim partisipasi setara.
“Saya berdiri di sini bukan untuk menyaingi siapa pun. Saya hadir sebagai kader Golkar yang ingin membesarkan partai ini bersama seluruh kader,” kata Idah dalam pidato sambutannya, disambut tepuk tangan peserta Musda.
Musda yang digelar di Hulondalo Ballroom, Kota Gorontalo, dihadiri jajaran pengurus, tokoh senior, serta perwakilan dari organisasi masyarakat dan pemerintah daerah. Sosok Idah dianggap tepat melanjutkan estafet kepemimpinan dari Rusli Habibie, yang sebelumnya menjabat tiga periode sebagai ketua DPD I Golkar Gorontalo.
Meski sempat diminta maju kembali, Rusli menyatakan tidak bersedia melanjutkan kepemimpinan. Hal ini membuka jalan bagi figur baru untuk membawa arah dan energi baru bagi Golkar.
Idah Syahidah dikenal luas atas rekam jejak politik dan sosialnya di Gorontalo. Ia pernah duduk sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2024, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Gorontalo periode 2024–2029. Perannya dalam isu-isu perempuan, anak, dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi kekuatan tersendiri dalam membangun kepercayaan publik.
“Saya berterima kasih atas kepercayaan kader dari seluruh tingkatan yang mendukung saya. Ini bukan akhir, tapi awal untuk memperkuat konsolidasi partai,” ungkapnya usai terpilih.
Idah menegaskan dirinya akan fokus memperkuat struktur internal partai, membangun komunikasi lintas partai, dan mempersiapkan Golkar menghadapi tantangan politik ke depan. Ia ingin menjadikan Golkar sebagai rumah besar yang modern, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Gorontalo.
“Kepemimpinan bukan soal posisi, tapi tentang melayani dan bekerja untuk rakyat,” tegasnya.
Kini, publik menantikan langkah Idah dalam menyusun komposisi kepengurusan baru dan strategi pemenangan menuju Pemilu dan Pilkada mendatang. Kemenangannya di Musda Golkar melengkapi perjalanannya sebagai figur sentral dalam perpolitikan Gorontalo — dari legislatif hingga eksekutif, dan kini di pucuk pimpinan partai.