BMKG sebut potensi tsunami akibat gempa magnitudo 8,7 di Rusia diperkirakan tiba di Gorontalo dengan ketinggian di bawah 0,5 meter
ULANDA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Gorontalo untuk tetap tenang menyusul gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 yang terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7) pagi.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Gorontalo, Andri Wijaya Bidang, menjelaskan bahwa meskipun gempa tersebut berpotensi memicu tsunami, dampaknya ke wilayah Gorontalo diperkirakan cukup kecil.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gelombang tsunami diperkirakan tiba di wilayah pesisir Kota Gorontalo dengan ketinggian di bawah 0,5 meter. Masyarakat kami imbau tetap tenang dan tidak panik,” ujar Andri saat dikonfirmasi di Gorontalo.
Potensi Tsunami Terbatas di Wilayah Pesisir
BMKG mencatat bahwa wilayah yang berpotensi terdampak di Gorontalo terbatas pada kawasan pesisir. Oleh karena itu, masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai diminta untuk sementara waktu menjauh dari garis pantai hingga situasi dinyatakan aman.
“Kami minta warga, khususnya di area pesisir, agar meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan petugas. Namun tidak perlu panik berlebihan,” jelasnya.
Gempa Dangkal Akibat Subduksi di Palung Kurile-Kamchatka
Gempa tektonik yang terjadi pada pukul 06.24 WIB itu berada pada kedalaman 18 kilometer dengan episenter terletak di wilayah laut sekitar Palung Kurile-Kamchatka. Analisis parameter menunjukkan bahwa gempa tersebut termasuk gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng tektonik.
Langkah Kesiapsiagaan Tetap Diperlukan
Meskipun potensi tsunami di Gorontalo diprediksi rendah, BMKG tetap menyarankan masyarakat untuk mengikuti perkembangan informasi melalui kanal resmi. Pemerintah daerah diharapkan berkoordinasi aktif dengan pihak terkait guna mengantisipasi segala kemungkinan.