ULALNDA.ID – Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bone Bolango, Eriana Pajria Ningsih, menegaskan pentingnya penguatan peran Sekretaris OPD dalam mendukung pelaksanaan Satu Data Indonesia (SDI) di tingkat daerah.
Hal itu disampaikannya saat Forum Satu Data dan Sosialisasi Peran Sekretaris OPD sebagai PPID Penguatan Wali Data di Aula Bappeda Litbang Bone Bolango, Rabu (10/9/2025).
Menurut Eriana, yang juga peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Pusat Pengembangan SDM Regional Makassar, tata kelola data pemerintah wajib dilakukan secara akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
“Dinas Kominfo Bone Bolango ditetapkan sebagai wali data, sementara setiap OPD berperan sebagai produsen data. Namun, implementasinya belum optimal karena kendala koordinasi lintas OPD, kualitas data yang belum sesuai standar, dan kapasitas SDM yang beragam,” ujar Eriana.
Eriana menambahkan, Sekretaris OPD, yang juga berfungsi sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), memiliki posisi strategis untuk memperkuat peran wali data. Dengan peran ini, Sekretaris OPD diharapkan dapat mendorong komitmen perangkat daerah dalam penyediaan dan pemutakhiran data statistik sektoral, serta berperan aktif dalam penyusunan dan implementasi SOP wali data.
“Sekretaris OPD sebagai PPID adalah aktor kunci dalam mendorong kolaborasi lintas perangkat daerah. Wali data melekat di Dinas Kominfo, sementara wali data pendukung adalah OPD. Harapannya, lewat kegiatan ini implementasi SDI di Bone Bolango bisa berjalan maksimal,” tegasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur, Dian Susilo, menilai implementasi SDI di Bone Bolango masih rendah karena forum satu data belum berjalan aktif.
“Satu data sangat penting karena menjadi landasan kerja kita. Semua OPD melakukan pengumpulan data, tetapi perlu forum satu data yang aktif agar koordinasi lebih baik. Saya meminta para sekretaris mendukung pengelolaan data yang akurat, mulai dari persiapan, pengolahan, hingga publikasi. Komitmen dan keseriusan semua pihak diperlukan untuk menyusun data sesuai kaidah Satu Data Indonesia,” tandasnya.
