ULANDA.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada Jumat (23/5/2025) di Jakarta. Pelantikan ini merupakan bagian dari rotasi jabatan pimpinan tinggi madya di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Saya, Menteri Keuangan, dengan ini melantik saudara-saudara dalam jabatan baru di Kementerian Keuangan,” ujar Sri Mulyani dalam sambutannya.
Penunjukan Djaka Budi Utama menjadi sorotan publik setelah namanya muncul usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Selasa (20/5/2025). Pertemuan itu disebut sebagai bagian dari konsolidasi sebelum pelantikan resmi.
Sumber internal Kemenkeu menyebutkan bahwa pelantikan Djaka, bersama Bimo Wijayanto di posisi berbeda, merupakan langkah strategis untuk memperkuat kinerja penerimaan negara, khususnya di bidang perpajakan dan kepabeanan.
Profil Militer dan Pemerintahan Djaka Budi Utama
Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dan berasal dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Karier militernya mencakup berbagai penugasan di bidang intelijen, keamanan, dan birokrasi pemerintahan.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban antara lain:
-
Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) (Oktober 2024–2025)
-
Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (SK Panglima TNI, 14 Juni 2024)
-
Deputi Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam (2021–2023)
-
Perwira Staf Ahli Tingkat III di Mabes TNI untuk bidang sosial budaya, hukum, HAM, dan narkoba (Oktober–November 2023) serta bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan (Juni–September 2023)
Peran Baru dan Tanggung Jawab Strategis
Sebagai Dirjen Bea dan Cukai, Djaka akan memimpin pengawasan lalu lintas barang lintas batas, penegakan hukum terhadap penyelundupan, serta pengelolaan cukai dan bea masuk—komponen vital dalam penerimaan APBN.
Kementerian Keuangan berharap kepemimpinan Djaka dapat membawa reformasi struktural, memperkuat pengawasan, dan mempercepat transformasi digital di sektor kepabeanan.
Isu Historis dan Penegasan Pemerintah
Nama Djaka sempat dikaitkan dengan unit militer Tim Mawar, yang menjadi sorotan pada akhir 1990-an. Berdasarkan dokumen putusan Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta (PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999), Djaka pernah menjalani hukuman 16 bulan penjara.
Meski demikian, Pemerintah menegaskan bahwa penunjukan Djaka telah melalui proses administratif ketat dan memenuhi seluruh ketentuan sebagai pejabat sipil. Ia tidak lagi aktif di militer dan dianggap layak menduduki posisi strategis di kementerian.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Pelantikan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea dan Cukai menjadi bagian dari upaya Pemerintah memperkuat integritas, profesionalisme, dan modernisasi dalam tata kelola kepabeanan. Pengawasan perdagangan, peningkatan penerimaan negara, dan pemulihan kepercayaan publik menjadi fokus utama dalam masa jabatannya.(**)
**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.