ULANDA.ID – Fitri Usman, salah satu kader NasDem di Bone Bolango, menyatakan perang terbuka terhadap kebijakan partai yang dianggap merugikan kader lokal. Pernyataan itu muncul menyusul penunjukan Roni Imran sebagai calon Ketua DPD NasDem Bone Bolango oleh DPW NasDem Provinsi Gorontalo.
“Perang terbuka, bukan untuk mengajak perang Ketua Partai, tapi kami menyatakan perang terbuka atas kebijakan partai yang kami anggap sangat merugikan kita, bahkan melecehkan kita,” tegas Fitri Usman kepada wartawan, Jumat (29/8).
Fitri menegaskan, kader NasDem bukan anak kecil atau preman politik yang hanya bisa berkelahi. “Jika anda seorang politikus jempol, maka anda bisa memaknai arti kata melawan dalam konteks kebijakan,” ujar Fitri.
Kader NasDem Bone Bolango kecewa karena penolakan dan perlawanan mereka terhadap keputusan DPW NasDem justru dibalas dengan narasi, “silahkan anda keluar pintu terbuka lebar.” Fitri mempertanyakan, apakah pantas kalimat seperti itu keluar ketika kader hanya meminta penjelasan dan keadilan atas keputusan yang dianggap keliru.
“Apa benar otoritas begitu melekat kuat dalam pengatur partai, ataukah ada yang takut melawan karena sesuatu akan hilang?” imbuh Fitri. Ia menekankan pentingnya berpikir bijak dalam mengelola partai politik. “Partai politik adalah rumah kita bersama. Jadi, jangan pernah beranggapan bahwa partai bisa dibeli hanya untuk kepentingan tertentu,” tegas Fitri Usman.
Fitri juga menyoroti ketidakhadiran Bone Bolango dalam program partai, padahal NasDem memiliki fraksi utuh di DPRD setempat. Menurutnya, keputusan DPW NasDem yang hanya berdasar pertimbangan segelintir orang, termasuk Pimpinan Harian (Pinhar), mengabaikan aspirasi kader lokal yang telah berjuang keras untuk memperoleh enam kursi DPRD.
“Kita memiliki figur lokal yang kompeten, seperti Loly Yunus, istri mantan bupati, Faisal Yunus Ketua dprd Bone bolango, Rahmatia Deu, Halid Tangahu, atau kader berpengalaman lain yang layak diperhitungkan. Namun, keputusan hanya mengandalkan Pinhar DPW. Ini tidak adil dan berisiko bagi NasDem menjelang Pemilu 2029,” jelas Fitri.
Kontroversi ini menegaskan ketegangan internal NasDem Bone Bolango. Fitri Usman menegaskan, perlawanan kader bukanlah bentuk perpecahan, tetapi upaya mempertahankan keadilan dan integritas partai. Para pengurus diharapkan mendengar suara bawah agar partai tetap solid, demokratis, dan dihormati kadernya.