ULANDA.ID – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail secara simbolis memecahkan kendi sebagai tanda dimulainya peningkatan Jalan Brigjen Piola Isa, Kamis (24/7). Roundbreaking ini menandai dimulainya pekerjaan fisik pada ruas jalan yang vital di Kota Gorontalo, khususnya di Kelurahan Dulomo Selatan hingga wilayah kampus Universitas Bina Mandiri.
Proyek peningkatan ini mencakup ruas sepanjang 2,1 kilometer dan terintegrasi dengan Jalan Aloei Saboe serta penanganan lanjutan di ruas Botupingge sepanjang kurang lebih 1,7 kilometer. Total panjang pengerjaan mencapai 5,2 kilometer, dengan nilai kontrak sebesar Rp13,5 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Gorontalo melalui Dana Alokasi Umum (DAU) fisik. Pelaksana proyek adalah PT Tri Yudha dengan masa pengerjaan 150 hari kalender.
Dalam sambutannya, Gubernur Gusnar menjelaskan bahwa proyek ini sempat mengalami keterlambatan karena penyesuaian anggaran daerah.
“Kita mengalami efisiensi anggaran, kekuatan fiskal tinggal 50 persen. Sehingga harus dilakukan perubahan APBD bersama DPRD, yang prosesnya memakan waktu karena harus mengakomodasi seluruh aspirasi di Provinsi Gorontalo, bukan hanya di Kota,” jelasnya.
Proses tender baru bisa dilakukan setelah pembahasan tersebut rampung, dan saat ini proyek bisa dilaksanakan. Gubernur juga menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam pelaksanaan proyek, mengingat tenggat waktu yang sangat terbatas.
“Saya tidak ingin terjadi keterlambatan seperti di proyek Jalan Tanggidaa. Saya tekankan agar pekerjaan ini bisa selesai tepat waktu, karena hanya punya waktu lima bulan. Jangan sampai molor,” tegas Gusnar.
Ia juga menyebutkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari skema Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah yang telah mengatur pembagian kewenangan antara jalan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Hal ini untuk memudahkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat secara terstruktur.