ULANDA.ID — Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, menegaskan bahwa keberadaan Posyandu harus dipandang lebih dari sekadar agenda rutin bulanan. Ia menyebut Posyandu sebagai elemen vital dalam layanan kesehatan primer sekaligus motor penggerak pembangunan berbasis kelurahan.
“Posyandu adalah ujung tombak layanan primer. Kita perlu menyatukan langkah dan keseriusan dalam membangun sistem pelayanan yang terintegrasi di tingkat kelurahan,” ujar Indra saat membuka kegiatan Advokasi, Koordinasi, dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pokjanal Posyandu Tahun 2025 yang digelar di Grand Q Hotel, Rabu (23/7).
Mewakili Wali Kota Adhan Dambea, Indra menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Gorontalo saat ini memiliki 128 Posyandu aktif dengan lebih dari 500 kader. Mereka menjadi garda terdepan dalam pelayanan promotif dan preventif, khususnya di lingkungan masyarakat urban dan pinggiran.
Namun, lanjut Indra, sistem layanan kesehatan kini menghadapi tantangan baru yang memerlukan peningkatan kapasitas kader, penyempurnaan standar operasional, dan integrasi data secara digital. Termasuk juga layanan berbasis kunjungan rumah oleh para kader Posyandu.
Transformasi Posyandu Menuju Layanan Prima
Transformasi ini merupakan tindak lanjut dari amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024, yang menguatkan keberadaan Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK). Posyandu kini memiliki kedudukan sejajar dengan RT/RW dan PKK, serta menjadi bagian penting dalam pembangunan sosial dasar.
“Harus ada kejelasan dalam target: Posyandu yang tetap dan aktif, pelatihan kader yang terukur, perlengkapan standar yang memadai, dan penganggaran yang transparan. Ini bukan hanya urusan kesehatan, tapi soal masa depan masyarakat Kota Gorontalo,” tegas Indra.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor bukan lagi slogan, melainkan keharusan dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks. Posyandu harus menjadi pusat pelayanan kehidupan masyarakat sejak bayi hingga usia lanjut.
Sinergi Lintas Sektor untuk Posyandu Terintegrasi
Kegiatan Pokjanal Posyandu 2025 ini melibatkan unsur kecamatan, puskesmas, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, pengurus PKK, serta mitra pembangunan lainnya. Tujuannya adalah mempercepat akselerasi pembentukan Posyandu Prima, yaitu model Posyandu terintegrasi, aktif, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat lintas generasi.
Langkah ini diharapkan menjadi titik balik dalam memperkuat fondasi layanan dasar di tingkat kelurahan yang lebih partisipatif dan inklusif.