ULANDA.ID — Kondisi jalan yang rusak berat di lingkungan Rumah Sakit Toto, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, kini menjadi sorotan serius publik. Lubang besar, jalan tanpa aspal, serta genangan lumpur saat hujan dan debu saat kemarau dinilai membahayakan pasien dan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan.
Keluarga pasien menyebut, perjalanan menuju ruang rawat tak ubahnya menempuh jalur ekstrem. Bahkan, mereka menilai pengalaman ini sebagai bentuk penderitaan baru, bukan proses pengobatan yang nyaman dan aman.
“Kami datang mencari pengobatan, bukan menambah penderitaan. Jalan di halaman rumah sakit ini seperti jalur off-road,” ujar seorang keluarga pasien, Kamis (31/7/2025).
Setiap musim membawa tantangan berbeda. Saat hujan, jalan berubah menjadi lumpur yang licin dan menyulitkan akses mobil ambulans maupun kursi roda. Di musim kemarau, debu beterbangan hingga masuk ke area pelayanan rumah sakit.
“Yang datang sehat pun bisa jatuh sakit. Debunya tebal, kalau hujan malah becek dan licin. Ini sangat tidak layak,” tambahnya.
Kondisi ini dinilai memperburuk kenyamanan dan keamanan pasien, terlebih bagi mereka yang membutuhkan penanganan cepat dan stabil. Beberapa keluarga mengaku trauma melihat pasien terguncang hebat saat dipindahkan akibat permukaan jalan yang tidak rata.
Direktur RS Toto Bone Bolango, Ronal Ibrahim, mengakui kerusakan jalan telah menjadi persoalan lama yang belum juga mendapat solusi nyata. Ia menyatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan perbaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan telah mendapatkan disposisi dari Bupati Bone Bolango.
“Kami sudah ajukan permohonan perbaikan. Estimasi anggaran antara Rp150 juta sampai Rp200 juta,” ungkap Ronal kepada wartawan.
Sayangnya, usulan itu masih terganjal pembahasan di APBD Perubahan 2025. Bila tidak terakomodasi, perbaikan terpaksa harus menunggu hingga APBD 2026.
Ronal menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah mempresentasikan kondisi tersebut secara langsung kepada Wakil Bupati dan TAPD. Ia berharap, permintaan ini tidak hanya menjadi wacana tanpa tindak lanjut.
“Kami harap ini tidak sekadar bahan rapat. Pasien harus diutamakan, keselamatan tidak bisa ditunda,” tegasnya.
Sebagai rumah sakit rujukan utama di Bone Bolango, RS Toto melayani ratusan pasien setiap minggunya. Infrastruktur jalan yang rusak dinilai berpotensi mencoreng citra rumah sakit, serta menghambat pelayanan medis yang seharusnya cepat, aman, dan profesional.
Selain risiko cedera akibat guncangan saat pemindahan pasien, kondisi ini juga berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut.
