ULANDA.ID I PALU. Sabtu 21 Desember 2024 – Pengurus Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Wilayah Sulawesi Tengah Periode 2024-2027 resmi dikukuhkan oleh Ketua umum FPPTI Pusat Mariyah, S. Sos., M. Hum, Jumat (20/12/2024) secara Daring via zoom langsung dari Jakarta.
Pengukuhan yang dirangkaikan dengan rapat kerja tersebut, dipusatkan di Gedung C Lantai III Aula Pascasarjana Untad Palu.
Kegiatan itu mengangkat tema Membangun Komitmen Bersama Untuk Kemajuan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Sulawesi Tengah. Turut hadir sejumlah pejabat penting di provinsi Sulawesi Tengah, di antaranya Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan, Dr Farid SSos MSi, Rektor Universitas Tadulako yang diwakili oleh wakil rektor bidang akademik Prof Dr Ir Rusdin ST MT MSc, Rektor Unsimar Poso Dr Suwardhi Pantih Sos MM, dan Direktur Politeknik Cendrawasih Palu Enggar SST MKeb. Selain itu, hadir pula para kepala perpustakaan perguruan tinggi Se Sulteng, baik negeri maupun swasta.
Ketua FPPTI Sulteng, H. Saharuddin Lurang yang terpilih lagi untuk periode keduanya, dalam sambutannya mengaku senang dan bersyukur bahwa saran revisi Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi dari FPPTI Sulawesi Tengah terkabulkan, terbukti dalam poin 2 pasal 4 Perka Perpusnas RI No. 5 Tahun 2024, yaitu Inovasi dan kreativitas; tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat yang sebelumnya hanya sebagai pendukung dalam penilaian akreditasi perpustakaan perguruan tinggi, kini jadi penilaian utama.
Dia juga mengaku bahwa FPPTI Sulteng yang dipimpinnya masih cukup muda, yakni lahir pada 30 Nopember 2021, tetapi terobosannya cukup baik dan mendapat apreasi tingkat nasional.
“FPPTI Sulteng berada pada urutan ke-27 dari 38 Provinsi di Indonesia dengan motto berjejaring (networking), saling berbagi (sharing) dan saling peduli antar sesama anggota (caring)” jelasnya.
Baca Juga : Anggota DPRD Sulteng Isi Kuliah Umum di UMY Yogyakarta
Adapun program kerja FPPTI Sulteng periode 2021-2024 yang sudah dilaksanakan jelas Saharuddin Lurang, adalah berupa seminar, baik lokal maupun nasional, Workshop public speaking, kursus bahasa Asing, Sosialisasi standar nasional perpustakaan perguruan tinggi (SNP-PT), Sosialisasi akreditasi perpustakaan, Sosialiasi strategi akreditasi perpustakaan serta pendampingan penyusunan borang dan akreditasi perpustakaan.
“Kami juga menyarankan kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar mempertimbangkan melahirkan Perda tentang perpustakaan sebagai kebijakan turunan dari UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,” tandasnya.
Dia juga menekankan bahwa untuk perguruan tinggi, juga perlu membuat suatu kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan khususnya SNP-PT yang terdiri dari 9 komponen.
“Dalam penyelenggaraan perpustakaan harus memperhatikan faktor efisiensi dengan menganut collaboration system, menggalakkan fungsi perpustakaan, yaitu Fungsi Pendidikan/penelitian. Bagaimana pustakawan bisa mengedukasi pemustaka tentang bagaimana menelusur informasi (search for information), mengutif karya ilmiah, Zotero, Mendeley, merevieuw jurnal dalam waktu singkat, bagaimana menggunakan AI dan GPT, maupun turnitin dalam mendeteksi plagiarism,” pungkasnya.(Fery).