Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaDaerahDPRD Provinsi GorontaloUlanda Channel

Komisi IV DPRD Gorontalo Soroti Penurunan Minat Belajar di SMK Negeri 1 Mananggu

8
×

Komisi IV DPRD Gorontalo Soroti Penurunan Minat Belajar di SMK Negeri 1 Mananggu

Sebarkan artikel ini

ULANDA.ID I Boalemo  — Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Mananggu dan mendapati fakta mencemaskan terkait jumlah siswa yang terus menurun. Berdasarkan data terakhir, jumlah peserta didik di sekolah tersebut hanya tersisa 84 orang, meskipun sekolah ini memiliki infrastruktur yang baik dan tenaga pengajar yang memadai.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gustam Ismail, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. Ia menilai bahwa penurunan minat belajar tidak sebanding dengan fasilitas yang dimiliki sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2004 itu.

“Ini sangat memprihatinkan. Sekolah ini luas, fasilitasnya lengkap, dan didukung oleh guru-guru yang kompeten. Tapi animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sini sangat rendah,” ujar Gustam usai berdialog dengan kepala sekolah dan para guru, Kamis (8/5).

Gustam mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, ada dua faktor utama yang menyebabkan turunnya minat belajar. Pertama, sulitnya akses transportasi menuju sekolah karena jarak yang cukup jauh dan keterbatasan kendaraan. Kedua, pola pikir masyarakat, khususnya orang tua murid di wilayah pesisir, yang masih menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal penting untuk profesi nelayan.

“Mereka beranggapan bahwa menjadi nelayan tidak membutuhkan pendidikan. Padahal ini adalah pemikiran yang perlu diluruskan. Zaman sekarang, teknologi dan manajemen tangkap ikan pun perlu ilmu,” tambah Gustam.

Menanggapi persoalan ini, Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk menindaklanjutinya. Mereka berencana mengundang Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo guna mendiskusikan solusi jangka pendek dan jangka panjang, termasuk pengadaan transportasi dan strategi peningkatan minat masyarakat terhadap pendidikan.

“Sosialisasi dari pihak sekolah ke SMP-SMP sudah dilakukan, tapi belum maksimal. Kami akan bantu memikirkan langkah yang lebih sistematis agar sekolah ini tetap bertahan dan diminati masyarakat,” tutup Gustam.(**)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *