ULANDA.ID – Beredarnya bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berlogo gajah dengan kepala merah dan badan hitam di sejumlah titik di Kota Solo, Jawa Tengah, menuai beragam reaksi. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memilih untuk tidak memberikan komentar terhadap rebranding tersebut.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan partainya lebih fokus membesarkan dan memperkuat struktur internal ketimbang menanggapi dinamika partai lain.
“Logo Banteng sudah punya brand sendiri. Saya tidak bisa mengomentari logo partai lain,” kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Menanggapi spekulasi bahwa perubahan logo PSI bertujuan untuk menarik simpati pemilih PDIP, Said menyatakan tidak merasa terganggu. Ia menyebut basis pemilih PDIP telah terbentuk kuat sejak lama dan terus mengalami pertumbuhan.
“Pemilih PDIP itu sudah ada sejak lama dan terus berkembang. Kami tidak khawatir,” tegasnya.
Said juga tidak memberikan respons ketika ditanya soal undangan Kongres PSI. Ia menilai urusan internal partai lain bukan ranah PDIP untuk berkomentar.
“Urusan partai lain, ya silakan saja. Itu hak masing-masing,” ujar Said.
Sebelumnya, berdasarkan laporan detikJateng, sejumlah bendera berwarna putih dengan logo gajah terlihat terpasang di depan kantor PSI Solo, Jalan Letjen Suprapto. Bendera serupa juga muncul di wilayah Banjarsari, tepatnya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, sejak Minggu (13/7/2025).
Logo tersebut menampilkan ilustrasi gajah dengan kepala berwarna merah dan badan berwarna hitam. Belalai dan kepala gajah mengarah ke atas. Di bagian bawah logo terdapat tulisan “PSI” berwarna hitam serta teks tambahan bertuliskan “Partai Super Tbk”.
Juru Bicara PSI Ariyo Bimo membenarkan bahwa pemasangan bendera dilakukan oleh kader PSI Solo. Namun, ia belum dapat memberikan penjelasan detail terkait logo gajah yang kini menjadi sorotan publik.
“Nanti akan diumumkan secara resmi pada saat Kongres,” ujar Ariyo kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).