ULANDA.ID – Organisasi kemasyarakatan (ormas) GRIB Jaya dan Ketua Umumnya, Hercules Rosario de Marshal, kembali menjadi perhatian publik setelah insiden pembakaran mobil polisi oleh anggota ormas tersebut di kawasan Depok, Jawa Barat.
Nama Hercules semakin sering disebut setelah peristiwa itu memicu komentar dari sejumlah tokoh, termasuk Letjen TNI (Purn) Sutiyoso. Tak terima dengan tudingan terhadap GRIB Jaya, Hercules melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut Sutiyoso sudah “bau tanah”.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Meski akhirnya Hercules menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, polemik di masyarakat belum mereda.
Situasi ini semakin panas ketika muncul tudingan bahwa GRIB Jaya mendapat dukungan dari pejabat tinggi, termasuk Presiden Prabowo Subianto. Spekulasi tersebut beredar luas di media sosial dan memunculkan berbagai opini publik terkait keterlibatan elite politik dalam aktivitas ormas.
Merespons kondisi tersebut, mantan anggota GRIB Jaya, Nikolas Johan Kilikily, akhirnya angkat bicara. Ia membantah keterlibatan langsung pejabat tinggi dalam pembiayaan atau dukungan terhadap organisasi tersebut.
“Tidak benar jika dikatakan GRIB Jaya dibekingi langsung oleh tokoh seperti Pak Prabowo. Banyak informasi yang dipelintir dan perlu diluruskan,” ujar Nikolas dalam pernyataan tertulisnya.
Hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut. Namun, wacana pengawasan terhadap ormas kembali mengemuka, seiring dengan meningkatnya perhatian publik terhadap aktivitas organisasi masyarakat di Indonesia.
Pakar hukum dan pengamat sosial turut menyerukan agar setiap organisasi masyarakat menjalankan fungsi sosial secara konstitusional dan menghindari tindakan yang merugikan publik.(**)