ULANDA.ID I Gorontalo – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Gorontalo gelar Match Coordination Meeting (MCM) Liga 4 Gorontalo. Peserta MCM sendiri yakni klub-klub yang terdaftar dan juga yang siap mengarungi liga resmi PSSI tersebut.
Dari pantauan awak media ini, beberapa perwakilan klub calon peserta Liga 4 yang telah hadir di lokasi MCM di Warkop Regal, Kota Gorontalo yakni Kreasindo FC, Persidago, PSP. Pohuwato, Boliohuto FC, Persital, PSD Dengilo, MIPO FC, Panipi FC, Likot FC, dan Rajawali FC. Sayangnya, beberapa klub lawas seperti PS. Boalemo, PS. Gorut, dan PS. Bonebol tidak hadir pada MCM yang dimulai sejak pukul 15.00 waktu Gorontalo tersebut. Kabarnya, para klub tersebut tidak akan berkontribusi pada kompetisi Liga 4 tahun ini.
“MCM ini sejatinya kami Asprov PSSI Gorontalo mengupdate data klub peserta Liga 4 tahun ini. Kami juga sudah menerima surat edaran terbaru dari PSSI terkait regulasi, dan musim pertama Liga 4 ini regulasinya sangat ketat dan jauh berbeda dengan regulasi-regulasi liga sebelumnya,” kata Oktarjon Ilahude, EXCO PSSI Gorontalo bidang kompetisi, Sabtu (11/1/2025).
“Secara umum pengertiannya adalah, peserta calon anggota PSSI dan anggota PSSI adalah peserta kompetisi Liga 4. Dengan catatan, semua anggota dan calon anggota sudah memenuhi beberapa ketentuan persyaratan menjadi peserta liga seperti permintaan kelengkapan data yang sebelumnya diminta PSSI,” lanjutnya.
Tambah Oktarjon, syarat digulirkan Liga 4 dalam regulasi yang diedarkan PSSI adalah kompetisi harus minimal 12 pertandingan yang dilakoni setiap tim peserta. Dan jumlah tim peserta liga sangat berpengaruh pada berapa banyak pertandingan yang akan dimainkan pada kompetisi liga tahun ini.
“Kalau peserta liga kurang dari enam yang mendaftarkan diri dan memenuhi kriteria yang diminta PSSI, maka kemungkinan Gorontalo tidak akan memutar kompetisi tahun ini,” terangnya.
Sementara ditempat yang sama, Sekertaris Asprov PSSI Gorontalo, Alan Wungguli menjelaskan, permintaan data klub untuk Asprov PSSI Gorontalo dapat menupdate keanggotaan dan data klub sebenarnya sudah disampaikan berulang-ulang. Bahkan sudah hampir dua tahun lebih Asprov PSSI Gorontalo menyampaikan baik melalui surat maupun pesan di whatsApp grup ataupun pesan pribadi masing-masing pemilik klub.
“Sosialisasi secara verbal maupun melalui WhatsApp grup sudah sering disampaikan PSSI, hanya saja tercatat baru sekitar lima klub dan organisasi terafiliasi PSSI yang melakukan itu. Olehnya pendataan kali ini kami minta diseriusi semua klub calon peserta liga,” jelas Alan Wungguli.
Dari hasil kesimpulan MCM yang dihadiri 12 tim atau klub yang menghargai undangan MCM Asprov PSSI Gorontalo, disepakati beberapa usulan diantaranya adalah Liga 4 tahun 2025 hanya akan diikuti 12 klub yang menghadiri MCM. Selanjutnya sebelum batas waktu pendaftaran dan pengupdatetan data anggota PSSI semua persoalan administrasi klub harus dirampungkan.
Sementara itu, meski kompetisi sepakbola Liga 4 ini baru kali pertama digulir usai adanya perubahan tatanan kompetensi sepakbola PSSI, persiapan perangkat pertandingan yang berkualitas terus dilakukan Asprov PSSI Gorontalo. Kabarnya sebanyak 50 wasit akan disiapkan untuk mensukseskan kompetisi level Provinsi tersebut.
Exco PSSI Gorontalo bidang perwasitan, Isa Lawani mengatakan, kualitas kompetisi sepakbola salah satunya dengan adanya perangkat pertandingan yang profesional, diantaranya wasit berlisensi C1, dan C2.
Baca Juga : PSSI Pecat Shin Tae-yong, Pelatih Baru Diumumkan 12 Januari
“Jadi selain wasit dan perangkat pertandingan, kami juga menyiapkan lima orang pengawas pertandingan (PP) yang nantinya bertugas mengawasi sekaligus membantu jalannya pertandingan,” ujar Isa Lawani, Sabtu (11/1/2025) disela-sela Match Coordination Meeting (MCM) Liga 4, di Warkop Regal Kota Gorontalo.
Isa Lawani juga menjelaskan, selama tiga hari terakhir semua wasit yang akan diturunkan di Liga 4 Gorontalo melaksanakan penyegaran untuk persiapan liga. Yang jelas tegasnya, bidan perwasitan dan perangkat pertandingan sudah siap untuk menghadapi pertandingan di Liga 4 Gorontalo.
“Hanya memang beber Isa, dalam pelaksanaannya karena sesuai dengan kuantitas dan kualitas wasit yang ada di provinsi Gorontalo, dari 50 wasit yang di tes, hanya 8 orang yang nilainya tertinggi, tapi tidak mungkin pertandingan yang sebesar ini atau jumlah pertandingan yang sebanyak ini hanya dipimpin 8 orang?,” jelasnya./yT81