ULANDA.ID — Enam jenazah korban kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya resmi diserahkan kepada pihak keluarga oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Dudy Purwagandhi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (3/7) malam.
Penyerahan jenazah berlangsung setelah iring-iringan ambulans yang membawa korban tiba di pelabuhan. Dalam prosesi tersebut, Menteri Perhubungan turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Kami serahkan jenazah korban kepada keluarganya. Semoga keluarga diberi ketabahan dan para korban husnul khatimah,” ujar Menteri Dudy di lokasi.
Enam korban meninggal dunia yang telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing adalah:
Ekos Satrio, warga Lingkungan Sukowidi, Banyuwangi
Elok Rumantini, warga Lingkungan Sritanjung, Banyuwangi
Cahyani, warga Kelurahan Wonosobo, Kecamatan Srono
Fitri April Lestari, warga Desa Tempo, Kecamatan Cluring
Afan A. Mustafa, warga Desa Tempo, Kecamatan Cluring
Menurut laporan Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan Pelabuhan Ketapang, hingga Kamis malam, jumlah korban selamat mencapai 29 orang. Sebelumnya tim mencatat 30 orang selamat, namun setelah verifikasi data, satu nama tercatat ganda.
Sementara itu, enam korban dipastikan meninggal dunia dan 30 lainnya masih dalam pencarian.
Kronologi Kejadian:
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam. Kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pukul 22.56 WIB. Namun sekitar pukul 23.35 WIB, kapal dilaporkan tenggelam.
Saat kejadian, kapal mengangkut 53 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK).
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan setempat terus melakukan pencarian intensif terhadap korban hilang dengan dukungan armada laut dan drone pencari.
Penutup:
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan akan terus memantau proses evakuasi dan pencarian korban hilang. Koordinasi dengan keluarga korban juga terus dilakukan agar proses identifikasi dan pemulangan korban berjalan lancar.