ULANDA.ID – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, angkat bicara menanggapi desakan publik yang meminta partainya mencopot Deddy Sitorus dan Sadarestuwati dari keanggotaan DPR.
Pernyataan viral Deddy dan aksi berjoget Sadarestuwati saat Sidang Tahunan MPR memicu perhatian masyarakat di media sosial.
“Saya sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan atas nama Pak Deddy Sitorus dan Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh meminta maaf jika ada kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan mereka.
Dengan segala kerendahan hati, kami mohon maaf,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9).
Said menegaskan, peristiwa itu menjadi pelajaran penting bagi partainya dalam menjaga etika dan citra DPR. Ia meminta agar DPP diberikan kesempatan memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
“Menyangkut hal-hal yang seperti disebutkan tadi, kami dari sisi fraksi PDI Perjuangan melihat pentingnya kesempatan DPP partai untuk memberikan klarifikasi,” tambahnya.
Ia menekankan, pernyataan Deddy Sitorus dan aksi Sadarestuwati yang berjoget dapat menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam memilih diksi dan frasa agar menimbulkan empati dan simpati masyarakat.
Said menegaskan, sampai saat ini PDIP belum mengambil keputusan terkait posisi Deddy dan Sadarestuwati. Menurutnya, aksi berjoget Sadarestuwati terjadi setelah acara inti Sidang Tahunan selesai.
“DPP belum menentukan sikap. Aksi berjoget Ibu Sadarestuwati dilakukan setelah acara inti selesai, hanya ingin menampilkan kebhinekaan melalui lagu dari daerah timur,” ujarnya.
Sebagai catatan, Deddy Sitorus mendapat kecaman publik karena pernyataannya yang viral menolak disamakan dengan rakyat biasa. Sedangkan Sadarestuwati menjadi sorotan setelah berjoget saat Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025.