ULANDA.ID — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi melaporkan Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait pernyataannya yang menyinggung nama partai dan tokoh internal.
Langkah hukum tersebut ditempuh setelah beredarnya rekaman percakapan yang diduga berisi suara Budi Arie, menyebut keterlibatan PDIP dan Menko Polhukam Budi Gunawan dalam pemberitaan mengenai dirinya terkait isu judi online.
Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, menyampaikan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merasa tersinggung atas tuduhan tersebut. “Pernyataan Budi Arie sangat keterlaluan. Bu Megawati sebagai Ketua Umum merasa diserang secara tidak langsung,” ujar Deddy saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/5).
Sejumlah kader PDIP mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan Budi Arie dengan sangkaan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik dan fitnah, serta Pasal 27A Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Deddy menambahkan bahwa tudingan tersebut mencemarkan nama baik partai serta menciptakan persepsi publik yang menyesatkan. Ia menegaskan bahwa PDIP tidak pernah mencampuri urusan pemberitaan maupun isu yang menyangkut Budi Arie.
Kontroversi ini berawal dari sebuah rekaman telepon yang menyebar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, suara yang diduga mirip Budi Arie menyebut bahwa pemberitaan mengenai dirinya telah “diatur” oleh pihak tertentu, termasuk PDIP dan Budi Gunawan.
Namun saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat di kompleks Parlemen, Budi Arie enggan memberikan komentar soal isu judi online. Ia hanya menyinggung program Koperasi Merah Putih yang saat ini digalakkan kementeriannya.
Hingga berita ini diturunkan, Budi Arie belum menyampaikan permintaan maaf terbuka seperti yang diminta oleh PDIP. Partai berlambang banteng itu menyatakan akan melanjutkan proses hukum apabila klarifikasi dan permintaan maaf tidak segera disampaikan.
