ULANDA.ID – Pemilihan Ketua Umum Paguyuban Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia Kota Molibagu (P3IKM) tahun ini benar-benar menjadi momen yang penuh makna. Untuk pertama kali sejak berdirinya P3IKM (10 April 2010), seorang perempuan, Tri Fastifa Nafasya Mane, terpilih sebagai Ketua Umum periode 2025-2026.
Terpilihnya Tifa bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga menjadi motivasi bagi kader perempuan lain untuk mengambil peran penting dalam organisasi.
Fondasi baru telah terbentuk dan mendapat sambutan positif dari kader dan pengurus P3IKM. Banyak yang menilai, kemenangan Tifa mencerminkan kematangan demokrasi di tubuh P3IKM dan semakin kuatnya suara kader perempuan semakin didengar.
Mohamad Rafik Gobel selaku ketua P3IKM (Demisioner) periode 2024-2025 mengungkapkan kalau organisasi yang telah dia pimpin tidak mendominasikan gender untuk menerapkan sistem kepemimpinan.
Ini membuktikan bahwa kepemimpinan bukan soal gender, tapi soal visi, integritas, dan keberanian membawa perubahan, ujar Rafik, senin, (4/8/2025).
Ia menegaskan kalau semangat kebersamaan dan reaktualisasi gerakan P3IKM menjadi kunci utama agar organisasi paguyuban itu tetap relevan dan berdaya saing di tengah dinamika eksistensi organisasi paguyuban mahasiswa.
Organisasi mengajak seluruh anggota untuk menjadikan momen ini sebagai panggilan bergerak bersama, membangun P3IKM sebagai rumah besar bagi semua potensi tanpa batasan apapun, demi masa depan yang lebih baik, tambahnya.
Dilain sisi seorang kader perempuan P3IKM juga turut bangga dengan hadirnya seorang pemimpin perempuan pertama di P3IKM.
Saya sebagai mantan sekertaris umum periode 24/25 merasa sangat bangga dan salut. Ini bukan cuman soal siapa yang terpilih, tapi soal keberanian memecah batasan lama dan membuka ruang yang lebih luas bagi semua, tanpa memandang gender. Ini membuktikan bahwa kepemimpinan bukan soal laki-laki atau perempuan, tapi soal kapasitas, integritas, dan semangat membawa perubahan. Sosok ketua umum perempuan pertama ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kepengurusan berikutnya, bahwa siapapun bisa memimpin selama ada niat, keberanian komitmen dan kerja keras. Kata Siti Sepliana Hasani saat di hubungi via chat WhatsaApp. Senin (4/8/2025).
Sementara itu, Tri Fastifa Nafasya Mane saat diwawancarai mengharapkan dukungan dari kader senior maupun junior untuk bersama-sama mewujudkan visi misi P3IKM.
Ucapan banyak terima kasih kepada seluruh pengurus, kader, senior P3IKM. Tentu ini bukan tugas kecil, banyak dinamika yang harus kita lewati selama masa kepengurusan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan bimbingan serta arahan dari kader dan senior P3IKM, ujar Tifa.
Apalagi, organisasi P3IKM sejak berdiri tidak pernah dipimpin oleh seorang perempuan.
Berbeda dengan kepengurusan sebelumnya, yang menahkodai P3IKM di kepengurusan sekarang adalah perempuan, dan ini tentu merupakan sejarah. Bagi saya ini merupakan suatu kehormatan. Bukan semata kehormatan bagi saya pribadi, melainkan bagi kader perempuan yang ingin berproses dan berkembang, pungkasnya.
Harapannya para kader dan pengurus di bawah kepemimpinan Tifa yang memimpin P3IKM dapat membawa semangat pembaruan dan mengarahkan organisasi untuk lebih progresif.
Adapun pelaksanaan musyawarah besar P3IKM dilaksanakan pada 1-4 Agustus 2025.
