ULANDA.ID – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Gorontalo menggelar rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2025–2029 pada Selasa (29/7). Kegiatan ini berlangsung di Aula I DPRD dan merupakan bagian dari proses penyusunan arah pembangunan lima tahun ke depan yang selaras dengan visi kepala daerah terpilih.
Dalam rapat tersebut, Aleg DPRD Kota Gorontalo yang juga Wakil Ketua Pansus, Totok Bachtiar, mengungkapkan bahwa pembahasan baru memasuki Pasal 4. Pasal ini secara umum membahas esensi dan struktur dokumen RPJMD itu sendiri.
“Pembahasan kami masih di tahap awal, baru sampai Pasal 4 yang membahas tentang struktur dokumen RPJMD. Artinya, kita masih perlu pendalaman lebih lanjut. Rapat akan berlanjut dengan menghadirkan perangkat daerah terkait untuk memperjelas arah dan strategi yang tertuang dalam dokumen ini,” ujar Totok.
Ia menjelaskan bahwa RPJMD 2025-2029 dirancang untuk merealisasikan janji kampanye Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Adhan Dambea dan Indra Gobel. Salah satu terobosan yang menonjol dalam RPJMD kali ini adalah proyeksi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan investasi daerah.
Totok menyebutkan bahwa target PAD mengalami kenaikan signifikan, diproyeksikan naik sekitar 20 persen per tahun. Selama masa jabatan lima tahun, PAD diperkirakan hampir meningkat dua kali lipat.
“Ini angka yang fantastis. DPRD tentu sangat mendukung hal ini, karena pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Begitu juga target investasi yang mencapai 2 triliun. Jika ini tercapai, maka PAD naik, lapangan kerja terbuka, dan pendapatan masyarakat juga meningkat,” jelasnya.
Namun, ia juga menyoroti pentingnya strategi untuk mencapai target tersebut. Dalam rapat, pansus mempertanyakan langkah konkret yang akan diambil pemerintah dalam merealisasikan proyeksi tersebut.
Salah satu isu penting lainnya adalah efisiensi anggaran dan dampaknya terhadap pembangunan infrastruktur. Totok mengungkapkan bahwa janji pembenahan infrastruktur, termasuk penanganan genangan air dan perbaikan jalan rusak seperti Jalan Palma dan Jalan Taman Surya, menjadi perhatian khusus.
“Karena sesuai janji kampanye dari Pak Wali dengan Wakil Wali Kota, bahwa beliau akan membenahi seluruh infrastruktur yang ada di Kota Gorontalo dengan tagline beliau “torang bekeng bae”.
Lebih lanjut, Totok mengatakan, dengan adanya efisiensi, tentu anggaran menjadi terbatas. Maka satu-satunya jalan adalah dengan menggenjot PAD. Ini butuh waktu dan kesabaran masyarakat karena kondisi keuangan daerah saat ini cukup memprihatinkan dengan kondisi kita yang mengalami efisiensi di beberapa sektor,” tutup Totok.
Rapat Pansus rencananya akan berlanjut pada Senin 4 Agustus, dengan intensitas pembahasan yang tinggi agar dokumen RPJMD dapat segera disempurnakan dan ditetapkan sebagai peraturan daerah.