ULANDA.ID – Panitia Khusus (Pansus) Retribusi Sampah DPRD Kota Gorontalo menaruh perhatian serius terhadap sektor persampahan dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Dalam rapat lanjutan yang berlangsung di Aula 1 DPRD Kota Gorontalo, Selasa, (5/8).
Ketua Pansus Ariston Tilameo menegaskan bahwa potensi retribusi sampah menjadi salah satu fokus pembahasan karena menyangkut Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa mendatang.
Menurut Ariston, optimalisasi pendapatan dari sektor lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keuangan daerah. Terlebih lagi, saat ini Pemerintah Kota Gorontalo telah mendapat bantuan berupa 9 unit kendaraan pengangkut sampah.
“Sekarang ini pemerintah daerah masih fokus pada penanganan sampah. Kita sudah difasilitasi dengan bantuan kendaraan, jadi kita minta agar pengelolaan sampah ini dimaksimalkan. Tujuannya jelas, supaya dalam lima tahun ke depan, potensi retribusi sampah bisa meningkat,” ujar Ariston.
Namun, ia mengingatkan bahwa peningkatan retribusi harus dibarengi dengan perbaikan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau retribusinya naik, pelayanannya juga harus naik,” tegasnya.
Lebih jauh, Ariston mengungkapkan bahwa sampai pertengahan tahun ini, realisasi PAD Kota Gorontalo sudah mencapai 51 persen, capaian yang ia nilai cukup positif. Ia berharap strategi peningkatan pendapatan dari sektor-sektor teknis seperti DLH bisa mempercepat pencapaian target PAD tahunan.
“Ini capaian yang patut diapresiasi. Dengan kinerja seperti ini, sangat mungkin PAD tahun ini tembus 100 persen. Tinggal bagaimana kita mendorong OPD lainnya untuk memaksimalkan potensi masing-masing”.
Pembahasan RPJMD ini menurut Ariston belum selesai, dan Pansus akan melanjutkan pendalaman bersama OPD terkait lainnya.
“Hari ini kami masih skors, dan akan lanjutkan sesuai jadwal dari Sekretariat Dewan. Kita juga masih akan rapat internal Pansus untuk tentukan OPD mana yang perlu kita dalami lebih lanjut”.*(Novita Juliani)