ULANDA.ID — Nama Ryan Arkandika, bocah berusia 10 tahun asal Riau, mendadak dikenal luas di media sosial global setelah aksinya dalam tradisi Pacu Jalur viral dan menginspirasi jutaan penonton. Dalam video yang tersebar luas, Ryan terlihat menari energik di ujung perahu jalur, sambil menyemangati para pendayung.
Ryan, yang akrab dijuluki “anak coki Pacu Jalur”, mulai tampil sebagai penari di atas jalur sejak usia 8 tahun. Kini, di usia 10, ia telah menjadi simbol semangat dan ketangguhan dalam tradisi dayung khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Aksi Ryan menuai perhatian sejak videonya digunakan dalam tren Aura Farming, yang menggabungkan musik energik dengan gerakan khas budaya lokal. Tak butuh waktu lama, unggahannya viral dan diikuti banyak pengguna media sosial, termasuk para seleb TikTok internasional yang membuat versi mereka dalam tantangan bertajuk “Pacu Jalur Challenge.”
Berbagai tim jalur dari desa-desa di Kuansing bahkan berlomba-lomba mengundang Ryan untuk tampil bersama mereka, karena dianggap membawa aura positif dan semangat juang tinggi saat lomba berlangsung.
Atas pencapaian tersebut, Pemerintah Provinsi Riau memberikan apresiasi khusus kepada Ryan. Ia kini dijadikan sebagai ikon budaya lokal dan kerap disebut sebagai “duta kecil Pacu Jalur” oleh media, karena berhasil membawa tradisi ini dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala Dinas Kebudayaan Riau, dalam pernyataannya, menyebut Ryan sebagai bukti bahwa budaya daerah bisa mendunia lewat kreativitas generasi muda.