Adveristing
Kuliner

Sambal Nusantara: Warisan Kuliner Indonesia yang Kaya Sejarah dan Rasa

×

Sambal Nusantara: Warisan Kuliner Indonesia yang Kaya Sejarah dan Rasa

Sebarkan artikel ini
Sambal, warisan kuliner Nusantara pelengkap semua hidangan. (Foto: pinterest.com)/Ulanda.id
Sambal, warisan kuliner Nusantara pelengkap semua hidangan. (Foto: pinterest.com)/Ulanda.id

ULANDA.ID – Sambal menjadi salah satu warisan kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu. Sejak generasi ke generasi, sambal hadir melengkapi berbagai hidangan tradisional Indonesia dengan rasa pedas khas yang menggugah selera.

Kata “sambal” berasal dari Bahasa Jawa Kuno sambĕl, yang berarti “dihancurkan” atau “dilumatkan”, merujuk pada proses tradisional menumbuk rempah-rempah.

Baca Juga :  Kuliner Khas Gorontalo yang Bikin Wisatawan Ketagihan

Bukti arkeologis menunjukkan masyarakat Jawa telah mengenal bahan pedas untuk membuat sambal sejak abad ke-10, era Kerajaan Mataram, menggunakan cabai lokal (piper retrofractum), lada, dan jahe.

Manuskrip Serat Centhini pada abad ke-16 juga mencatat berbagai varian sambal sebagai bagian budaya Jawa Kuno. Kedatangan cabai dari Portugis menambah referensi sejarah sambal di Indonesia, menjadikannya lebih beragam.

Baca Juga :  Nasi Goreng, Kuliner Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Saat ini, setiap daerah di Indonesia memiliki sambal khas yang mencerminkan identitas lokal. Sambal terasi, misalnya, memadukan cabai dengan terasi fermentasi, menghadirkan aroma kuat dan rasa pedas gurih, cocok dipadukan dengan ikan goreng atau sayur rebus.

Baca Juga :  Tren Kuliner 2025: Nasi Goreng Ayam Crispy yang Wajib Dicoba

Sambal matah khas Bali dibuat dari bahan mentah seperti bawang merah, cabai, dan serai segar, ideal untuk menemani ikan bakar, ayam suwir, atau sate lilit.

**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.

Example floating