Example floating
Example floating
Teknologi

Teknologi yang Bisa Diajak Main Catur: Inovasi Mahasiswa Faculty of Engineering BINUS University Jadi Sorotan

×

Teknologi yang Bisa Diajak Main Catur: Inovasi Mahasiswa Faculty of Engineering BINUS University Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 17 Juni 2025 — Faculty of Engineering BINUS University terus membuktikan diri sebagai pusat inovasi dan kolaborasi global melalui penyelenggaraan “Chess Game Against DOBOT”, yang berlangsung pada 17–20 Juni 2025 di Black Plaza, BINUS @Kemanggisan, Anggrek Campus. Acara ini menyatukan dunia robotik, kecerdasan buatan (AI), dan pengalaman interaktif, serta menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk belajar langsung dari implementasi nyata teknologi masa depan.

Salah satu highlight utama acara ini adalah peluncuran proyek Voice Chess sebuah sistem catur berbasis perintah suara yang terhubung dengan lengan robotik DOBOT. Pemain cukup menyebutkan langkah catur melalui mikrofon, dan DOBOT akan mengeksekusinya secara fisik di papan catur. Sistem ini mengintegrasikan speech recognition, robotik, dan engine AI catur Stockfish, menjadikan pengalaman bermain catur benar-benar otomatis dan futuristik.

Voice Chess dikembangkan oleh tiga mahasiswa magang dari ISEN-France: Romain Guglielmi, Jalil El Khalfi, dan Titouan Curt, sebagai bagian dari program kolaborasi internasional yang dimiliki oleh Faculty of Engineering BINUS University. Mereka bekerja di bawah arahan Ibu Rinda Hedwig, dosen sekaligus peneliti aktif di bidang photonic dan computer engineering

Baca Juga :  Industrial Festival 2024: Menginspirasi Generasi Muda Menuju Masa Depan Industri Digital

“Di BINUS University, saya merasa seperti benar-benar menjadi engineer, bukan sekadar mahasiswa. Kami diberi kepercayaan untuk bereksperimen, dibimbing dengan penuh kesabaran, dan diberi ruang untuk mengembangkan solusi yang bisa langsung diuji di lapangan,” ungkap Jalil, yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem pengenalan suara untuk Voice Chess.

“Dukungan dari dosen dan fasilitas teknik di Faculty of Engineering, BINUS University membuat kami merasa dihargai, dan itu sangat memotivasi saya untuk memberikan yang terbaik dalam proyek ini.” ujar Jalil

Baca Juga :  Mengapa Investor Asing 'Jatuh Hati' pada Perusahaan Berprinsip ESG?"

Sementara itu, Romain menambahkan, “Kami terbiasa bekerja di laboratorium di Prancis, tetapi di BINUS University, kami langsung terlibat dalam interaksi nyata dengan pengguna.”.

Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan CyGen, sepeda statis multifungsi karya dari Marcel Saputra, Alumni dari Computer Engineering yang juga sebagai Research & Development Coordinator Computer Engineering, BINUS University. Uniknya, CyGen memungkinkan penggunanya mengisi daya baterai ponsel atau power bank sambil berolahraga, dengan kecepatan pengisian rata-rata 1% per menit. Prototipe ini menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa engineering BINUS University didorong untuk menciptakan solusi yang aplikatif, relevan, dan berorientasi pada sustainability.

Baca Juga :  Transformasi Media di Era Digital: Strategi Baru Komunikasi Pemasaran

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Faculty of Engineering BINUS University, Maker Innovation Space, ISEN-France, dan Research Interest Group in Photonics and Computer Systems (RIG-PCS).

Faculty Engineering BINUS University: Bukan Sekadar Belajar, Tapi Menciptakan Solusi

Faculty of Engineering BINUS University didesain sebagai ekosistem pembelajaran berbasis project, riset, dan kolaborasi industri. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga membangun teknologi, memecahkan masalah nyata, dan menjalin relasi global. Melalui project seperti Voice Chess dan CyGen, kami menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa Teknik berarti siap menghadapi tantangan di masa depan. 

**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.

Artikel ini telah tayang di VRITIMES