Ulanda.id I Jakarta, 11 Desember 2024 – Sunhaji, pedagang es teh yang dihina, kini menginspirasi warganet setelah berhasil mewujudkan impian untuk berangkat umroh berkat dukungan banyak pihak. pedagang es Teh keliling menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah kisah perjuangannya viral. Namun, kini ia berhasil mewujudkan impian untuk berangkat ke Tanah Suci menjalankan ibadah umroh bersama keluarganya.
Kisah ini bermula dari sebuah video yang diunggah ke media sosial. Dalam video tersebut, pria sederhana yang diketahui bernama Sunhaji (45) Sayangnya, ia mendapatkan komentar tidak pantas dari pendakwah Gus Miftah yang diketahui merupakan Utusan presiden bidang keagamaan. Ucapan hinaan tersebut memancing kemarahan warganet, yang kemudian memberikan dukungan moral kepada Pak Sunhaji.
Tidak disangka, video tersebut membuka jalan rezeki. Sejumlah warganet yang tergerak hatinya melakukan penggalangan dana. Dalam waktu singkat, terkumpul dana yang cukup untuk memberangkatkan Pak Sunhaji dan keluarga ke Tanah Suci.
Pak Sunhaji mengaku tidak menyangka akan mendapatkan perhatian sebesar ini. “Saya hanya bekerja untuk menghidupi keluarga, tidak pernah berpikir untuk membuat orang lain tersinggung. Tapi Alhamdulillah, rezeki dari Allah datang melalui orang-orang baik di luar sana,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui wartwan.
Aksi solidaritas ini mendapatkan respons positif dari banyak pihak. “Ini adalah pengingat bahwa menghina orang lain bukanlah perilaku yang benar. Justru, kita harus saling membantu,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Baca Juga : https://ulanda.id/gus-miftah-viral-pemerintah-kaji-sertifikasi-pendakwah/
Kini, Pak Sunhaji telah berangkat bersama rombongan jemaah umroh. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa kerja keras dan doa dapat membuka jalan rezeki tak terduga.
Semoga perjalanan Pak Sunhaji ke Tanah Suci membawa berkah dan menjadi pengingat untuk senantiasa menghargai setiap pekerjaan yang halal.
Berita ini terus menjadi sorotan, terutama karena kisah Pak Sunhaji menggugah banyak hati tentang pentingnya menghargai sesama manusia tanpa memandang status sosial atau pekerjaan. Banyak warganet yang membagikan kisah ini dengan harapan dapat menjadi pelajaran bagi orang lain.
Setelah kepulangannya nanti, Pak Sunhaji berencana menggunakan sisa donasi yang diterima untuk meningkatkan usahanya. “Saya ingin usaha jualan es ini lebih baik, mungkin bisa tambah gerobak atau buat warung kecil. Selain itu, saya ingin berbagi dengan yang membutuhkan, karena saya juga tahu bagaimana rasanya kekurangan,” ungkap Pak Sunhaji dengan rendah hati.
Di sisi lain, komunitas penggalang dana yang turut membantu keberangkatan Pak Sunhaji ke Tanah Suci mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami tidak menyangka bahwa kepedulian kecil ini bisa memberikan dampak besar. Semoga apa yang dilakukan warganet untuk membantu Pak Sunhaji menjadi amal yang terus mengalir,” kata salah satu penggerak donasi, Dina Rahma.
Pengalaman Pak Sunhaji tidak hanya menggambarkan keajaiban rezeki tetapi juga menjadi peringatan penting untuk menjaga sikap dan tutur kata terhadap orang lain. Banyak warganet menyuarakan bahwa menghina pekerjaan orang lain adalah tindakan yang tidak bermoral dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Kini, media sosial dipenuhi ucapan selamat dan doa dari berbagai kalangan untuk Pak Sunhaji. Warganet berharap kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap bekerja keras, bersyukur, dan saling menghormati satu sama lain.
Pak Sunhaji telah berangkat ke Tanah Suci dengan hati yang penuh rasa syukur dan bangga. Ia membawa serta doa dari keluarga dan ribuan orang yang telah mendukungnya. Kisah ini membuktikan bahwa di balik hinaan, terdapat kekuatan solidaritas dan kasih sayang yang mampu mengubah hidup seseorang./yA81