ULANDA.ID– Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan) akhirnya buka suara menyikapi polemik mengenai penambahan biaya Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) serta biaya asuransi, dan pelarangan kegiatan di luar kampus yang viral di kalangan mahasiswa baru.
Sebelumnya, Presiden BEM Universitas Ichsan Gorontalo, Lutfi Juniarsyah, telah mengungkapkan keluhan tersebut di media, ia menilai, biaya yang dibebankan terlalu tinggi dan kebijakan yang diterapkan tidak lagi sesuai dengan tradisi kegiatan sebelumnya.
Biaya PKKMB sebesar Rp500.000 menjadi sorotan utama. Dana tersebut disebut mencakup perlengkapan seperti topi dan jilbab, namun dinilai tidak sebanding dengan manfaat yang diberikan. Ada pula isu bahwa biaya tersebut sudah termasuk asuransi, meski tidak jelas jenis dan manfaatnya, ujarnya di salah satu media.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Kingdom Malikulawuzar menjelaskan kalau kenaikan biaya PKKMB dari Rp350.000 menjadi Rp500.000 tidak hanya untuk perlengkapan seperti topi dan jilbab, tapi juga mencakup honorarium pengisi materi dan biaya pelaksanaan kegiatan yang kini lebih banyak dilaksanakan di dalam kampus guna memaksimalkan pembelajaran dan keselamatan mahasiswa.
Menurut Dr. Kingdom, kebijakan ini sejalan dengan standar dan aturan pemerintah yang berlaku. Mengenai biaya asuransi yang menimbulkan tanda tanya, Dr. Kingdom memastikan bahwa asuransi tersebut melindungi mahasiswa baru selama masa studi hingga semester delapan, bukan hanya saat PKKMB berlangsung.
Ini bentuk perlindungan jangka panjang untuk mahasiswa, bukan tambahan biaya sesaat, ungkap Kingdom saat di wawancarai awak media di Smart Room Universitas Ichasan Gorontalo, Jumat, (15/2025).
Isu lain yang menguat, soal kegiatan seperti inagurasi, juga dijelaskan olehnya, bahwa Unisan tidak melarang sepenuhnya melainkan membatasi agar kegiatan tersebut digelar sekali untuk dua gelombang mahasiswa baru. Langkah ini diambil untuk meminimalisir potensi risiko dan memastikan kegiatan tetap aman dan kondusif.
Penegasan ini menanggapi keberatan yang disuarakan Presiden BEM Unisan, Lutfi Juniarsyah, yang menyebut biaya PKKMB yang meningkat cukup membebani dan perubahan jadwal yang dianggap mengurangi nilai kegiatan komunitas mahasiswa.
Dr. Kingdom menyebut bahwa meskipun biaya meningkat, tujuan utamanya adalah menyelenggarakan kegiatan yang lebih terstruktur, aman, nyaman, dan bermutu. Pergeseran aktivitas ke dalam kampus juga sebagai respons untuk menghindari risiko luar yang sulit dikontrol.
Universitas Ichsan Gorontalo tetap terbuka menerima masukan dan akan terus mengoptimalkan pelayanan demi kenyamanan mahasiswa baru sepanjang proses PKKMB dan masa studi mereka.