ULANDA.ID – Pemerintah Kota Gorontalo menargetkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 60 persen pada Agustus 2025. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer dari pemerintah pusat.
Dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) PAD yang berlangsung di Bandayo Lo Yiladia, Rabu malam (28/5/2025), Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menegaskan bahwa penguatan PAD harus menjadi prioritas seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Tidak cukup hanya membelanjakan anggaran, tetapi juga harus memikirkan bagaimana pendapatan daerah bisa ditingkatkan,” ujar Adhan.
Adhan menyoroti rendahnya realisasi PAD yang masih di bawah 50 persen hingga akhir Mei 2025. Untuk mengatasi hal ini, ia menetapkan target pencapaian PAD sebesar 60 persen pada Agustus mendatang.
Sebagai bentuk keseriusan, Wali Kota akan melibatkan lebih dari 2.000 tenaga honorer dalam proses penagihan dan pemungutan. Ia menekankan bahwa tenaga honor tidak hanya bertugas administratif, melainkan juga harus berkontribusi langsung dalam peningkatan pendapatan daerah.
“Yang ditugaskan di restoran, jangan berpindah tempat. Mereka harus serius bekerja di lapangan,” tegasnya.
Adhan juga memerintahkan OPD terkait untuk melakukan pemetaan ulang potensi PAD, mengoptimalkan penerimaan dari pajak dan retribusi daerah, serta membentuk tim internal PAD. Tim ini akan bertugas secara intensif hingga akhir Agustus.
“Kalau perlu dibentuk tim penagih, dibagi ke dalam beberapa kelompok. Ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Adhan turut menyoroti beban fiskal daerah, termasuk kewajiban pembayaran utang sebesar Rp3,7 miliar setiap bulan. Ia mendorong agar retribusi yang selama ini dinilai terlalu rendah dievaluasi dan disesuaikan secara proporsional. Salah satunya adalah retribusi sampah yang masih sebesar Rp25 ribu per bulan.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi soal komitmen dan tanggung jawab kita bersama. Saya tidak akan kompromi terhadap pegawai yang tidak disiplin,” tegasnya.
Wali Kota Gorontalo menegaskan bahwa pengelolaan PAD harus menjadi gerakan kolektif yang didukung oleh semangat profesionalisme dan dedikasi. Ia berharap seluruh OPD dan pemangku kepentingan bersikap terbuka, responsif terhadap perubahan, dan fokus pada solusi.
“Saya dan Wakil Wali Kota mungkin tidak mendapat TPP, tapi kami punya tanggung jawab moral dan amanah dari rakyat,” tandasnya.
PAD Kota Gorontalo 2025, Adhan Dambea, target PAD Agustus, retribusi daerah Gorontalo, optimalisasi PAD, sinergi OPD, penguatan fiskal daerah, pengelolaan PAD 2025.(**)