ULANDA.ID I Gorontalo Utara. Sabtu, 26 April 2025 – Ketua Paguyuban Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo Utara (KPMIGU), Haikal Paramata, melontarkan pernyataan tegas dan berani kepada Bupati terpilih Gorontalo Utara, Toriq Modanggu, terkait isu yang tengah memanas di daerahnya: pembalakan liar yang semakin merajalela di kawasan hutan alam Kecamatan Monano.
Dalam pernyatan nya pada Sabtu (26/04), Haikal menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi hutan alam yang terus mengalami degradasi akibat aktivitas ilegal yang diduga melibatkan oknum-oknum tertentu yang memiliki akses kekuasaan.
“Kami sudah cukup lama diam dan mengawal persoalan ini dari jauh. Tapi ketika tak ada tindakan nyata dari pemerintah daerah, maka kami harus bersuara lebih lantang. Kami menantang Toriq Modanggu, sebagai bupati terpilih, untuk membuktikan keberpihakannya kepada rakyat dan lingkungan hidup,” tegas Haikal.
Menurut data yang dihimpun oleh KPMIGU dari berbagai sumber lapangan, aktivitas pembalakan liar di Kecamatan Monano telah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Puluhan hektare hutan alam yang sebelumnya menjadi benteng ekologi kini berubah menjadi lahan gundul. Tak hanya merusak ekosistem, kondisi ini juga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat adat dan petani lokal yang menggantungkan hidup dari kelestarian lingkungan.
Haikal menyebut bahwa pihaknya telah beberapa kali menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah, termasuk melalui surat resmi, namun hingga saat ini tidak ada tanggapan konkret.
“Kami bukan sedang mencari panggung, ini bukan soal politik. Ini soal masa depan Gorontalo Utara, soal bagaimana pemimpin baru ini mampu membela tanahnya sendiri dari kepentingan rakus segelintir orang. Kalau Pak Toriq benar-benar berpihak pada rakyat, tunjukkan dengan aksi nyata. Hentikan pembalakan liar di Monano!” lanjutnya.
Haikal juga mengingatkan bahwa masyarakat sipil, termasuk mahasiswa, akan terus mengawal isu ini secara kritis. Bahkan ia menyatakan, jika dalam 100 hari pertama kepemimpinan Toriq Modanggu tidak ada langkah serius terhadap isu ini, maka KPMIGU siap turun ke jalan melakukan aksi besar-besaran.
“Kami sudah mengantongi bukti visual dan data-data kuat terkait aktivitas ilegal ini. Kalau pemda tidak bertindak, kami akan serahkan langsung kepada aparat penegak hukum dan lembaga nasional seperti Komnas HAM dan KPK jika ditemukan indikasi keterlibatan pejabat,” ucap Haikal.
Isu ini pun menarik perhatian berbagai elemen masyarakat sipil, aktivis lingkungan, dan pemerhati daerah. Beberapa LSM lokal telah menyatakan dukungan terhadap langkah kritis KPMIGU dan mendorong agar Pemkab Gorontalo Utara segera membentuk tim investigasi independen.
Sementara itu, pihak Toriq Modanggu melalui juru bicaranya menyampaikan bahwa bupati terpilih tersebut sedang melakukan penyusunan prioritas kebijakan awal dan berkomitmen akan menempatkan persoalan lingkungan hidup sebagai agenda utama.
Namun, Haikal menegaskan bahwa janji tidak cukup. Ia menantang Toriq Modanggu untuk melakukan sidak langsung ke lokasi dan berdialog terbuka dengan warga terdampak.
“Jangan tunggu hutan kita habis dulu baru bereaksi. Saatnya pemimpin turun langsung, bukan hanya berkutat di balik meja dan narasi,” pungkasnya.
Isu ini diprediksi akan menjadi ujian awal bagi kepemimpinan Toriq Modanggu di Gorontalo Utara. Masyarakat kini menantikan langkah konkret dari pemerintah daerah: akankah berpihak pada lingkungan dan rakyat, atau tunduk pada kepentingan pemodal?(PresidenSyimalun/Ulanda.Id)
**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.
