ULANDA.ID — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah guna mengatasi kompleksitas tantangan dunia pendidikan yang semakin beragam, khususnya di era digital saat ini.
Dalam Rapat Koordinasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) yang digelar di Bandung, Selasa (24/6/2025), Fajar menekankan bahwa sinergi antara Kementerian dan pemerintah daerah, termasuk provinsi serta kabupaten/kota di Jawa Barat, menjadi kunci dalam mendorong pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.
“Komitmen kami di Kemendikdasmen adalah membangun kerja sama erat dengan pemerintah daerah. Kami ingin bersungguh-sungguh menghadapi persoalan pendidikan yang semakin kompleks, terutama di Jawa Barat,” ujar Fajar.
Tantangan Pendidikan di Jawa Barat: Putus Sekolah dan Akses ke Jenjang Menengah
Fajar mengungkapkan, salah satu isu krusial yang masih dihadapi Jawa Barat adalah tingginya angka putus sekolah (ATS) dan rendahnya angka partisipasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA dan SMK, yang baru mencapai 61 persen.
“Komitmen saja tidak cukup. Perlu peningkatan tata kelola yang baik agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor pendidikan semakin merata dan berkualitas. Ini wujud nyata dari desentralisasi pendidikan yang efektif,” jelas lulusan program doktoral UGM itu.
Ia juga mengingatkan bahwa semangat otonomi daerah dalam pendidikan harus dapat mempercepat pemerataan akses dan layanan pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas.
Partisipasi Semesta dan Kebijakan Adaptif Era Digital
Wamen Fajar menyoroti pentingnya partisipasi semesta dalam menghadapi tantangan global, termasuk perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang memengaruhi dunia pendidikan.
“Partisipasi semesta yang digagas Pak Mandikdasmen Abdul Mu’ti harus bisa menggerakkan semua sumber daya—baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat maupun media,” ujarnya.
Dalam paparannya, Fajar juga menjelaskan berbagai inisiatif Kemendikdasmen yang dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini, seperti:
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Penguatan Guru Bimbingan Konseling (BK)
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia tumbuh dengan karakter kuat dan mental sehat di tengah gempuran dunia digital,” tegasnya.
Apresiasi untuk Bandung dan Pelibatan Sekolah Swasta dalam SPMB
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Fajar memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah melibatkan sekolah swasta dalam proses Seleksi Peserta Didik Baru (SPMB) tahun ini. Ia menilai kebijakan tersebut sudah sejalan dengan kebijakan pusat.
“Langkah Kota Bandung bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Sekolah swasta harus mendapatkan dukungan agar bisa naik kelas,” ucapnya.
Ia berharap, dengan semangat partisipasi semesta, proses SPMB dapat mendorong terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua.
Wali Kota Bandung, Farhan, dalam forum yang sama, menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMB di wilayahnya didukung dengan data terintegrasi antara Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), serta Dinas Sosial.
Rakor PMP: Langkah Strategis Wujudkan Pendidikan Merata
Rapat Koordinasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) ini diselenggarakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dan diikuti oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 27 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta para Kepala UPT Kemendikdasmen di wilayah Jawa Barat.